aku pernah terengah...
lalu kuingin dunia tau,
aku pernah penuh luka
lalu kukabarkan pada semesta...
aku kabarkan apapun, yang kurasa...
dengan berpuisi...
kuperindah dengan diksi-diksi
kupermanis dengan metafora...
kuperparah lukanya dengan ironi...
hingga aku sadar,
puisi tak semurah itu...
tak seremeh rasa yang berubah-ubah...
tak segampang merindu ketika hujan
lalu abai ketika cerah,
tak sebiasa itu...
KAMU SEDANG MEMBACA
Napak Tilas
PoesiaHanya sekumpulan puisi amatiran, dari seorang pria perindu, penyuka sunyi, perenung, penikmat senja dan kopi, serta pemurung ulung. . .