Hati kita terselubung batu
Tergelimang debu semakin menebal
Tergulung dalam sungai waktu; meruncing
Jangan paksa menabrak cahaya
hancur lebur kelak yang kau dapat
biarkan cahaya menetes pada kosongmu
hingga terbentuk ia dalam sunyi...
Biarkan jalanNya merayapi selubung itu,
Niatkan saja tulus pada cintaNya...
Mengelupaskan selubung yang menutup Inti segalanya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Napak Tilas
PoezjaHanya sekumpulan puisi amatiran, dari seorang pria perindu, penyuka sunyi, perenung, penikmat senja dan kopi, serta pemurung ulung. . .