sudahlah...
cukup dengan gawaimu
apa kau sadar, kawan...
'temu' makin sulit dijumpa
makin hilang ia dari waktu senggang
termakan rutinitas,
monoton...
'temu' jadi barang mewah,
lalu saat 'temu' bisa dilunasi...
kau asik dengan gawaimu
banting saja sekalian
agar paham engkau tentang sia-sia...

KAMU SEDANG MEMBACA
Napak Tilas
PoetryHanya sekumpulan puisi amatiran, dari seorang pria perindu, penyuka sunyi, perenung, penikmat senja dan kopi, serta pemurung ulung. . .