akulah bagian penting
dalam napak tilasmu aku tinggal
kau cangkang yang mulai berkicau
lalu pada retakan pertama...
aku memenuhi ruang renungmu,
mengisi segala sudut
akulah cahaya yang kau kumpulkan
sedikit demi sedikit,
menjadi penuh walau tak pernah penuh
lalu berpendar kesegala arah
bagaimana kau menjaga rumahmu...
untuk tak menyakiti mata para tamu,
menjaga pintumu dari suara berderit...
menjadi teduhlah
walau sulit...
sampai angin menggugurkan...
KAMU SEDANG MEMBACA
Napak Tilas
PoésieHanya sekumpulan puisi amatiran, dari seorang pria perindu, penyuka sunyi, perenung, penikmat senja dan kopi, serta pemurung ulung. . .