September berlari tergesa kepadaku
dengan terengah dia bertanya. "Masih adakah camar-camar yang selalu membicarakan masa jabatanku?"
Aku tersenyum dan menjawab, "tenang saja mereka sudah terlalu tua untuk mengurusi itu".Dengan perasaan lega dia melanjutkan perjalanannya
aku berbisik sebelum dia jauh. "Tapi pelanduk-pelanduk baru selalu lahir menjadi sok idealis, sok sosialis, sok politis, sok...?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Napak Tilas
PoetryHanya sekumpulan puisi amatiran, dari seorang pria perindu, penyuka sunyi, perenung, penikmat senja dan kopi, serta pemurung ulung. . .