Wahai penguasa dua Semesta
Wahai pemilik dua Perkara
Sungguh yang paling aku takutkan lepas kendali dari segala "Indra",
adalah lisan yang ringan berkata.jika mata lepas kendali aku bisa tutupi.
jika telinga lepas kendali aku bisa mengajaknya pergi menyepi.
jika hidung lepas kendali aku bisa mengajaknya berpuasa.
aku bisa mengajak Indra pengecap beristirahat mencicipi segala rasa.Namun jika lisan lepas kendali.
dia bisa pergi ke dalam hati.
memaki dari dalam sana.
atau menggerutu pada segala ketetapan yang Kau punya.
mengutuk atau menghakimi apa saja.Kemudian yang membuatku lebih ngeri
lisan suka berbisik kepada hati,
"Tenang saja, Engkau memaklumi."Bulu kudukku bergidik,
siapa tau lisan sudah mengendalikan seluruh jemari,
maka aku sudahi puisi ini.4/03/2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Napak Tilas
PoesíaHanya sekumpulan puisi amatiran, dari seorang pria perindu, penyuka sunyi, perenung, penikmat senja dan kopi, serta pemurung ulung. . .