Menjelang magrib, mungkin banyak wajah menggerutu. Mengutuk hari yang tak bergerak dari balik kemudi. Aku harap selepas magrib semua wajah sudah berganti dengan wajah syukur yang sungguh-sungguh, dengan ikhlas yang telah terkumpul penuh. Waktu memang tak pernah menunggu. Tapi terburu-buru, tidak selalu berakhir dengan keteraturan. Wahai para pejalan.
24/05/2019

KAMU SEDANG MEMBACA
Napak Tilas
PuisiHanya sekumpulan puisi amatiran, dari seorang pria perindu, penyuka sunyi, perenung, penikmat senja dan kopi, serta pemurung ulung. . .