suatu hari hujan menangis
disudut tiang listrik yang muram
pasca tergelincir dari bentangan kabel
sebuah lampu jalan bertanya:
"apa yang membuatmu bersedih?"
dengan terisak hujan menjawab:
"manusia itu seringkali dahaga, tapi benci basah kuyup"

KAMU SEDANG MEMBACA
Napak Tilas
PoetryHanya sekumpulan puisi amatiran, dari seorang pria perindu, penyuka sunyi, perenung, penikmat senja dan kopi, serta pemurung ulung. . .
Hujan Menangis
suatu hari hujan menangis
disudut tiang listrik yang muram
pasca tergelincir dari bentangan kabel
sebuah lampu jalan bertanya:
"apa yang membuatmu bersedih?"
dengan terisak hujan menjawab:
"manusia itu seringkali dahaga, tapi benci basah kuyup"