Dalam kamar berdinding putih
Di antara kantukmu dan kantung infus
aku tak ingin lagi menguras air mata
aku hanya ingin lebih mengenal dirimu
mengenal seberapa jauh kau telah berjalan
menyadari guratan-guratan yang dibuat oleh
waktu
aku hanya ingin kau lebih mengenali dirimu
mengenal lebih jauh Dia yang menggariskan perjalanan ini
terimalah dengan lapang
selapang-lapangnya hatimu...
selapang-lapangnya hatiku...
walau jauh di dalam sini
aku masih terisak."Laa ba' sa thohuurun insyaa Allah...."
Tngsel, 14Nov2017
Jamalbajuri
Untukmu yang selalu tegar, Ayah...

KAMU SEDANG MEMBACA
Napak Tilas
PoetryHanya sekumpulan puisi amatiran, dari seorang pria perindu, penyuka sunyi, perenung, penikmat senja dan kopi, serta pemurung ulung. . .