Selama menunggu Valen memesan makanan. Gue menyibukan diri buat buka instagram diponsel Gue.
"KYYAAA." pekik Gue karna saking senangnya melihat postan baru Ijal Gammy mengadakan Meet and Greet di Pondok Indah Mall. Semua penghuni dikanting memberi tatapan horor karna teriaman Gue tadi. Tian yang sibuk dengan ponselnya Sampai memelototin ku.
"Lo ngapa sih?" Tanyanya.
"Hehe. Gak Kok Gue seneng Kalo Ijal Gammy bakal ngadain Meet and Greet." Ucap Gue sambil senyum senyum.
"Dimana?"
"Di PIM. Lo mau temenin Gue Gak?" Tanya Gue.
"Gak. Gue sibuk sama Jihan." Jawabnya ketus.
"Temen dasar."
"Lu kan biasa kemana mana sendiri. Emang kapan sih dia Meet and Greet?" Tanyanya.
"Sabtu."
"Gue udah diboking sama Jihan buat anterin dia ke salon."
"Dasar cewek." Ucap Gue ketus dan beranjak dari tempat duduk. Valen yang baru saja datang melongo karna melihat ku mau pergi.
"Mau kemana Rev? Ini makanannya udah dateng." Tutur Valen.
"Udah ga mood. Nih uangnya." Jawab Gue dan meletak kan yang dimeja seraya menggebraknya.
Gue ga tau mau kemana. Saat melewati depan kelas 12 ada yang mencekal tangan Gue. Pas Gue nengok Kakak capten basket itu lagi. Astaga! Gue lupa Kalo Gue janji mau Battle sama dia.
"Kenapa?" Tanya Gue pura pura tidak tahu. Hehe.
"Lo lupa sama janji kita?" Tanyanya.
"Eh? Gue Gak lupa Kok. Gue lagi ga mood sekarang. Bisa pulang sekolah nanti Gak?" Tanya Gue dengan suara rendah.
"Hhmm. Boleh lah." Jawabnya.
Eh?
Kenapa dia masih memegang tangan Gue. Cihh. Gue menghempaskan tangannya dan pergi. Gue mau pergi ke ruang musik aja. Kali aja Gue bisa tenang Disana.
Gue membuka pintu ruang musik ternyata dikunci. Gue males banget minta kunci sama ketuanya. Akhirnya Gue ke taman belakang aja. Taman belakang sering banget jadi saksi bisu disaat Gue nangis, Gue kesel, dan sebagainya.
Gue duduk dibawah pohon rindang. Rasanya nyaman dan damai. Tapi sayangnya taman belakang sekolah sering dijadikan tempat zina. Ya seperti pacaran.
Kkrriingg kkrrriingg
Bel pun berbunyi. Gue berdiri dan berjalan menuju kelas. Sampai dikelas gue mengambil tas Gue dan pindah duduk menjadi disamping Valen.
"Sis, Lo bisa pindah duduk sama Tian Gak. Gue lagi ga mood duduk sama Tian." Ucapku. Siska yang tadinya duduk disamping Valen pindah menjadi duduk disamping Tian.
"Kenapa lagi sih?" Tanya Valen.
"Hhmm. Tau tuh temen Lo nyebelin." Jawab Gue.
Selama pelajaran Gue tidak banyak bicara. Valen pun begitu. Hanya Valen saja yang bisa mengerti ke adaan Gue. Dia sahabat satu satunya yang bisa mengerti Gue. Thanks Len. Batin ku.
☆★☆
Bel pulang sudah berbunyi. Gue malas beranjak dari tempat duduk Gue. Kini hanya tersisa Gue, Valen, Tian, dan Andre. Gue benar benar jengah melihat pemandangan ini. Ngapain sih dua kunyuk itu.
"Yan, lu Kalo emang udah ada jadwal sama Jihan dan ga bisa nemenin Revi harusnya bicara baik baik." Valen memebela Gue. Yes!!
"Lah Gue udah berusaha ngomong baik baik. Dianya aja marah marah mulu. Baperan." Jawab Tian. Dasar kunyuk. Gue mengepal tangan keras keras.
"Lo ga bisa gitu dongg." Ucap Andre membela Gue juga.
"Yan, dipersahabatan ini yang perempuan cuma Revi dan harusnya Lo ga bisa nyakitin hati dia gitu aja. Revi pantas di sayang." Bela Valen lagi.
"Terserah Lo pada dah. Mending Gue ga punya temen sekalian Kalo gini caranya." Tian menyeringai. Valen segera bangkit dari duduknya dan memegang kerah seragam milik Tian. Valen sudah memasang kuda kuda. Gue bisa melongo doang.
"Lo jangan asal bicara. Kalau aja ga ada Revi. Lo udah abis sama Gue." Nafas Valen memburu. Gue mencoba misahin mereka.
"Len udah lah gausah diperpanjang. Toh Gue juga baik baik aja Kok." Gue mencairkan suasana. Valen langsung melepaskan cengkramannya dan mendorong Tian hingga jatuh duduk dikursi.
Gue tarik tangan Valen mencoba menjauh agar tidak terjadi yang tidak diinginkan. Gue melihat ke arah lapangan. Dan Disana sudah ada kakak capten basket yang ingin battle dengan Gue.
"Len. Mending Lo balik duluan deh. Gue mau ada urusan."
"Lo gapapa kan tapi?"
"Iya Gue gapapa Kok." Jawab Gue tersenyum.
Valen berjalan ke arah gerbang dan Gue menghampiri Kakak capten basket yang sedang duduk di tengah lapangan dengan memegang bola basket.
"Hai." Sapa Gue.
"Hai. Lama banget Lo keluar."
"Hehe. Gue ada urusan sebentar tadi." Kakak ini hanya mengangguk angguk.
"Sorry" Ucap Gue.
"Kenapa?"
"Sorry udah buat Lo nunggu." Ucap Gue.
"Selow aja sih Gue mah. Hehe." Jawabnya.
"Yaudah yuk mulai." Dia mengangguk.
Tak terasa sudah pukul tiga sore. Akhirnya Aku dan Kakak capten basket ini beristirahat duduk di tengah lapangan saling berhadapan.
"Lo ada minum Gak?" Tanya capten basket.
"Kayanya sih masih ada. Coba Gue liat dulu Ya." Gue beranjak dari duduk dan mengambil tas Gue. Gue membuka tas dan mengambil botol minum.
"Nih." Gue menyodorkan botol minum.
"Thanks"
Gue meneguk sisa minuman yang ada dibotol. Gue melirik capten basket ini dia sedang menatap Gue dan Akhirnya Gue pun tersedah.
"Uhukk uhukk." Capten basket ini malah terkekeh melihat Gue tersedak.
"Sampe kesedak gitu neng. Ga pernah liat cowok seganteng ini Ya." Katanya. Gue menatap sinis. Gue meraih tas dan berjalan menuju parkiran dan pulang. Ga penting berduaan bareng capten basket sialan itu.
☆☆☆
Akhirnya Gue Sampai rumah. Gue segera berlari masuk kedalam rumah dan menuju taman belakang. Disana lah kamar Gue. Diatas dekat pohon.
Dulu Papi ga setuju saat Gue minta bikin kamar diatas dekat pohon. Karna Gue Anak paling disayang dan dia mengiyakan keinginan Gue.
Gue membuka knop pintu kamar dan menutupnya kembali. Gue merebahkan tubuh Gue diranjang. Gue membuka ponsel dan membuka aplikasi Instagram. Seperti biasa kebiasaan Gue adalah stlaking Ijal Gammy. Gue lupa kalau lusa ada acara Meet and Greet. Gue membuka aplikasi lain yaitu line. Gue memesan tiket Meet and Greet langsung ke admin Ijal Gammy. Selesai sudah pemesanan tiketnya. Tinggal go aja deh lusa.
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet And Greet Jadi Cinta
Teen FictionHai guys! Kenalin gue Revi Salshabilla. Gue siswi kelas 11 disekolah Merah Putih. Dicerita ini gue tuh gak nyangka banget karna Gue bisa cinta sama orang yang baru aja ketemu saat meet and greet Fahijal Gammy. *** Hai Guys! Gue Azka Anggara. Gue...