Chapter 44

54 5 0
                                    

Ponsel ku tak berhenti hentinya berdering. Sampai akhirnya ada yang mengetuk pintu. Aku berjalan ke arah pintu. Aku membuka kan pintu, ternyata Tian bersama Azka.

"Ayok masuk, Ka." Ajak Tian. Aku membiarkan Tian masuk, tapi aku mendorong Azka.

"Lo? Pulang." Ucap ku.

"Rev aku bisa jelasin Rev." Ucap Azka sambil memegang kedua tangan ku. Aku segera menepis tangannya.

"Gue muak sama lo." Ucap ku dan membanting pintu. Aku mengunci pintu. Lalu berjalan ke arah ruang tamu. Tian mengikuti ku dibelakang. Aku duduk disofa depan TV. Tian juga mengikuti.

"Rev." Panggil Tian.

"Hhm?"

"Mending lo dengerin dulu tuh penjelasan Azka." Ucap Tian.

"Kenapa lo ada dipihaknya Azka? Kenapa Lo gak dipihak gue. Emang lo udah tau apa penjelasan si Azka?" Tian mengangguk.

"Lo tuh cuma salah paham Rev." Ucap Tian. Aku mengabaikan Tian, aku langsung meraih ponsel dan masuk kedalam kamar. Kamar yang ku tempati sekarang adalah kamar Mas Daffa. Karna Mas Daffa udah punya rumah sendiri jadi aku yang tempati kamarnya.

Aku mendengar gemuruh dilangit. Sepertinya sudah mau hujan, atau memang sudah hujan? Aku menyibak tirai jendela. Hujan turun begitu deras.

Aku mendengar ponsel ku berdering. Aku melihat panggilan dari Azka. Aku tidak enak juga akhirnya aku mengangkat telponnya.

"Hallo."

"Ha-llo."

"Ka? Kamu kenapa?" Tanya ku.

"Di-ngin.. Rev."

"Maksud kamu Ka?"

"A-aku a-da didepan ru-mah."

Mendengar kalimat Azka aku langsung berlari keluar kamar menuju keluar. Aku membuat pintu dam benar saja Azka sedang berdiri dibawah derasnya air hujan.

Aku mengambil payung dan berjalan ke teras depan. Aku melihat wajah Azka yang sudah pucat. Saat aku memayungi Azka, tubuh Azka tidak kuat mengimbangi dan akhirnya jatuh kepelukan ku. Astaga! Azka berat sekali.

Aku bersusah payang membawa Azka masuk kedalam rumah. Tian yang menyadari aku membawa Azka, ia langsung menghampiri ku dan membantu ku membawa Azka.

"Bawa dia ke kamar gue." Ucap ku. Tian mengangguk.

Tian membaringkan Azka diranjang ku. Aku menyuruh Tian untuk mengganti kan baju Azka.

"Yan, gantiin baju Azka ya?" Tanya ku.

"Yaudah tapi pake baju siapa?" Tanya Tian.

"Pake baju Mas Revo ajah. Bentar gue ambilin."

Aku berjalan menuju kamar Mas Revo. Aku membuka lemari baju Mas Revo. Aku mengambil baju lengan panjang serta celana panjang.

Aku kembali ke kamar ku membawa baju. Setelah memberi baju kepada Tian aku langsung keluar dan menuju dapur untuk membuatkan bubur untuk Azka.

Sudah 15 menit aku berkutat didapur membuatkan Azka bubur serta membuatkan teh manis hangat untuknya.

Aku membawa bubur dan teh manis hangat ke kamar ku. Sebelumnya aku mengetuk pintu lebih dulu karna aku Tian masih mengganti kan baju Azka.

"Yan, udah belum?" Tanya ku.

"Iya udah kok Rev." Ucapnya. Aku memutar kenop pintu aku menutup pintu kembali.

"Kalau gitu gue keluar dulu ya." Ucap Tian. Aku mengangguk.

Meet And Greet Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang