Chapter 22

53 6 0
                                    

Sudah 2 jam aku dirumah Kak Nida. Dicuekin pula. Kalo udah dicuekin gini aku berasa jones banget deh.

"Yang, kita jadi gak nontonnya?" Tanya Kak Nida.

"Jadi lah. Sekarang aja mendingan. Kasian tuh Revi udah mulai bosen dia."

"Yaudah bentar ya. Aku ganti baju dulu." Ucap ka Nida.

Sambil menunggu Kak Nida ganti baju aku berjalan jalan ke taman samping rumah Kak Nida.
"Mas. Revi boleh ke taman samping rumah Kak Nida kan?" Tanya ku.

"Iya, tapi Jangan jauh jauh ya sayang." Jawab Mas Daffa. Aku mengangguk dan keluar dari rumah Kak Nida.

Saat sedang berjalan aku melihat kucing persia lucu berlari ke arah ku. Aku segera menggendong dan mengusap tubuhnya. Bulunya halus dan wangi.

"Xixi." Sepertinya laki laki itu memanggil kucing persia ini. Laki laki itu mengahampiri ku.

"Hai. Ini kucing milik mu?" Tanya ku.

"Iya. Dia xixi." Ucap laki laki itu.

"Xixi berisalam padanya." Lanjut laki laki itu. Xixi mengeong. Lucunya!!

"Hai nama ku Nathan." Ucap laki laki itu sambil mengulurkan tangannya. Aku membalas uluran tangan itu.

"Revi." Ucap ku. Nathan mengangguk.

"Sekolah dimana?" Tanya Nathan sambil mengambil Xixi dari gendongan ku.

"Aku sekolah di SMA merah putih." Jawab ku.

"Kelas?" Tanya nya lagi.

"11 IPA 3." Jawab ku.

"Kalau kamu sekolah dimana? Kelas?" Tanya ku.

"Aku home schooling. Kelas 11." Jawab Nathan.

"Revi?Nathan?" Karna mendengar nama ku disebut aku pun menoleh.

"Kalian udah saling kenal?" Tanya Kak Nida. Kamui berdua mengangguk. 

"Kakak mau kemana?" Tanya Nathan kepada Kak Nida.

"Kakak mau nonton sama Kak Daffa dan Revi. Kamu mau ikut?" Tanya Kak Nida. Nathan mengangguk.

"Yaudah cepat sana ganti baju. Kakak tunggu dimobil." Nathan mengangguk dan berlari masuk ke dalam rumah.

Sudah 15 menit Nathan belum sayang juga. Aku mengedarkan pandangan ku. Nah itu dia Nathan. Dia membuka pintu penumpang dibelakang. Tepatnya bangku yang aku duduki.

"Geser." Ucapnya. Aku menggeser tubuh ku.

"Udah siap semua?" Tanya Mas Daffa. Kami mengangguk.

Akhirnya mobil yang kami tumpangi melesat jauh dari pekarangan rumah Kak Nida. Aku melirik Nathan. Dia juga melirik ku. Setelah itu Nathan menatap ponsel yang ku genggam. Dia merampas ponsel ku tanpa izin.

"Mau apa kamu?" Tanya ku. Aku berusaha merebut ponsel ku tapi nihil Nathan begitu lincah Sampai aku tidak bisa mengikuti permainannya. Lalu dia membalik kan ponsel ku. Aku mengecek isi ponsel ku. Aku takut ponsel ku dibajak oleh Nathan.

"Takut banget dibajak. Aku cuma minta id line, pin bbm, sama nama ig kamu doang kok." Ucap Nathan. Aku bernafas lega untung saja Nathan bukan tipe seperti teman teman ku yang jahil.

Akhirnya mobil yang Kami tumpangi Sampai di parkiran. Aku segera turun dari mobil begitu juga dengan Nathan dan Kak Nida beserta Mas Daffa.

Mas Daffa dan Kak Nida bergandengan tangan. Aku iri melihatnya. Tanpa disadari Nathan sudah menggenggam tangan ku. Aku menatap wajahnya dia tersenyum.

Meet And Greet Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang