Serpihan 16
Ini bukan tentang sulitnya mendapatkan. Tapi tentang sulitnya mempertahankan. –Taeyeon-
***
Seoul – 09.01
“Apakah itu berbeda jika pasangan one night stand-mu adalah aku?”
If we born again, If we love again
Let’s not do this again
Let’s meet a little less
Let’s hope a little less
Let’s not make many promisesSelama ini, Chen tak pernah menyesal sudah hidup seperti itu. Ia tak menyesal merusak dirinya perlahan dengan hidup dikelilingi alkohol dan wanita tiap malamnya. Karena ia yakin, gadis itu tak akan pernah kembali.
Sebut saja brengsek. Tapi hanya cara itu yang ampuh baginya untuk mengubur nama itu dalam-dalam. Dan berlagak bagai kisah sedih tentang cinta bertepuk sebelah tangan itu tak pernah terjadi. Tapi, semuanya terbalik dengan mudah dalam satu malam.
Chen memijat keningnya pelan. Beranjak perlahan dari ranjangnya. Berjalan mendekatinya. Sekeras apapun ia mengingat, hanya kekosongan yang menghampiri. Dan itu makin membuatnya frustasi.
“Uri…” dirinya berucap pelan, tepat saat ia sudah sampai di hadapan Mei-mei. Ia hendak bertanya tentang segalanya. Namun, itu malah seakan tambah melukai diri. Dan menjadikannya tak lebih baik dari seonggok sampah.
So even if we say goodbye
We can turn away without much pain
Let’s only make light memories that we can throw away
In each other’s hearts“Uri—“ Chen ulang kembali ucapannya. Tapi, Mei-mei dengan cepat memotongnya.
“—kita belum melakukannya. Jika itu yang kau khawatirkan dan hendak kau tanyakan.”
Sebuah cahaya kecil, seketika menerangi kegelapan yang semenjak tadi mencekamnya. Dan sedikit kelegaan, mulai melepas ikatan kuat yang seakan mencekik dadanya sejak tadi.
“Semalam kau muntah… Itulah mengapa aku berpakaian seperti ini.” jelas gadis itu pelan.
Chen mengangguk pelan. “Mianhae…” bisiknya kemudian. “Tunggu di sini sebentar. Aku akan carikan baju bersih untukmu.” Tambahnya lagi.
Now I know that a love too deep
Brings sad ending
My love, I’ll pray for your next love
That it won’t be like us, that it’ll be without pain
Please be happier than meSedetik kemudian, Chen mulai mengambil langkah pelan. Melewati tubuh Mei-mei begitu saja.
“Oppa belum menjawab pertanyaan dariku…” suara lantang yang lolos dari bibir Mei-mei, membuat langkah Chen berhenti.
Perlahan, Mei-mei berbalik. Menghadap pada sosok lelaki yang kini berdiri mematung membelakanginya. “Apakah itu berbeda—“
“—jika pasangan one night stand-mu adalah aku?” Gadis itu mengulang kembali pertanyaannya beberapa menit yang lalu. Masih dengan nada yang sama.
Even if a lot of time passes and we forget each other
Let’s reminisce our past day
If we can say that this was love
Then that’s all we needChen membalikkan tubuhnya pelan. Kini, keduanya saling beradu tatapa lagi. “Sepertinya ada yang salah kau mengerti di sini.” Ucapnya pelan.
“Apa itu?” Mei-mei berucap lirih. “Apa yang salah kumengerti?”

KAMU SEDANG MEMBACA
Sasaeng Fans [2]
FanfictionKetika sang bintang terkenal sudah vakum dari dunia entertainer-nya. Ketika mereka yang dulunya lelaki, kini berubah jadi pria sejati. Ketika pernyataan tentang "aku menyukaimu" kini berubah jadi "menikahlah denganku". Apakah Sasaeng masih bertebar...