Serpihan 29

2.8K 228 39
                                        

Serpihan 29

Hati wanita itu seperti sebuah rumah. Kau harus memasukinya untuk tahu apa yang ada di dalam sana. Dan berapa banyak ruang yang ada. –Taewoo-

***

“Wae??? Kenapa tubuhmu lesu sekali?” seru Meimei keras, sebelum menengguk minuman soda di tangannya.

Yoona menghela nafas panjang. “Kau sendiri, kenapa cerah sekali? Bukankah tanggal pernikahan oppa-mu sudah dekat?”

Meimei menurunkan kembali botol minumannya. Lalu menatap Yoona datar. “Memangnya aku harus bagaimana?” ucapnya sama datar. Yoona menghela nafas panjang, buang muka darinya.

“Umur berapa kau sekarang? Sudahi sajalah, kita sudah terlalu tua untuk ini…”

Dengan cepat pandangan Yoona beralih pada wanita di depannya. Lama ia menohok bola matanya. Lalu, tawa masam pun terurai. “Kau sendiri kan yang bilang, kalau menjadi penggemar itu sampai mati. Tak ada kata pensiun.”

“Kau… apa mungkin sudah mendepak Baekhyun oppa dari hatimu?”

Meimei memutar bola matanya lelah. Satu tangannya bergerak menyangga kepala. Dan ia meringsek maju untuk lebih dekat pada kawan seperjuangannya. “Tidak. Aku masih sayang kok dengan Baekhyun oppa. Hanya saja—“

Ia makin meringsek maju. Hingga posisi keduanya sama dekat dengan sepasang kekasih yang hendak berciuman. “Bukan lagi Baekhyun oppa yang menempati ruang utama…”

“Eh?”

Yoona memandang bingung pada Meimei yang kembali bergerak mundur. Tengah menengguk sodanya lagi.

Meimei letakkan botol sodanya yang sudah kosong ke tengah meja. Ia juga meraih vas bunga yang ada beserta ponsel miliknya dan Yoona, untuk ia letakkan berdampingan dengan botol kosong tadi. Dan di sinilah Meimei mulai berfilosofi.

“Anggap saja ini hatimu…” Telunjuknya bergerak memutari barang-barang tadi. “Seperti sebuah rumah, hati itu… punya banyak ruang di dalamnya.”

Meski belum sepenuhnya mengerti, Yoona mengangguk saja. “Dan ini… adalah ruang utama di hatimu…” Ditunjuknya kaleng kosong di sana.

“Sekarang ini… Kai oppa tengah berjubel di ruang utama sekian lama.” Diangkatnya kaleng kosong itu. Lalu jemarinya bergerak seakan tengah menjumput sesuatu di dalamnya sana. Lantas memindahkannya ke vas bunga. “Pindah dia ke kamar lain…”

“Sekarang ini ruang utama kosong.”

“Terus?”

“Cari lelaki lain untuk mengisinya…”

Bergantian, Yoona menatap wajah Meimei dan botol kosong itu. “Kau sudah cari lelaki lain untuk mengisi ruang utama?”

Meimei mengangguk mantap.

“Siapa?”

Telunjuk Meimei bergerak menghidupkan layar ponsel yang tergeletak di dekat vas. Kemudian ditunjukkannya dengan bangga wallpaper yang tertera di sana.

“JONGDAE OPPA?” serunya kelewat histeris. Sempat membuat perhatian orang yang berada dalam restoran itu teralih pada mereka. Hingga Yoona buru-buru menutup mulutnya yang menganga dengan kedua tangan.

Ia meringsek maju. Terlalu kaget dengan fakta lain yang menyapanya cepat. “Bukannya kau tak pernah menyukai Chen lebih daripada Baekhyun. Kau sudah menolak dia berkali-kali…” bisiknya lirih.

Sasaeng Fans [2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang