Serpihan 23

2.9K 241 34
                                    

Serpihan 23

Like most relationships, in the beginning everything seems perfect. –Jung Hanbyul-

***

Seoul – 22.32

“Hanbyul… dimana?”

“Oh, dia sedang bertemu seseorang. Cari saja keluar, dia pasti tidak jauh dari sini…”

D.O berjalan perlahan keluar dari restoran hot pot –tempat kerja Hanbyul- saat gadis yang dicarinya tidak ada di sana. Tapi, dirinya tak pernah menyangka, pencariannya akan berakhir seperti ini. Kaki dan tubuhnya seketika kaku. Saat matanya menangkap wajah siapakah yang tengah berbicara serius dengan gadis itu.

Dia wartawan. D.O yakin itu dengan pasti. Karena orang itulah yang mengejarnya kala itu hingga menimbulkan sebuah kecelakaan. Ia masih ingat wajahnya dengan pasti. Ia juga ingat betapa gigihnya ia mencari informasi bahkan saat Hanbyul dan dirinya tengah terbaring sekarat di rumah sakit.

From the beautiful fairy tales from my childhood
The love that I learned for the first time was all about
the fluttering feelings

Lelaki itu buru-buru menyembunyikan dirinya saat orang yang tengah berbicara dengan Hanbyul mulai melangkah pergi. Dan gadis itu yang beranjak menuju restoran.

“Siapa yang baru saja kau temui?”

Raut Hanbyul seketika menegang saat dirinya mendapati D.O muncul tiba-tiba di balik tembok. Melontarkan pertanyaan bernada dingin padanya.

“Aku familiar dengan wajah orang tadi…”

Tundukan dalam yang dilakukan oleh Hanbyul sesaat setelah ucapannya, entah kenapa D.O begitu membenci reaksi itu. Hal yang teramat mengganggu, yang baru saja –secara tak sengaja- diketahui olehnya.

“Bukankah orang itu—“ D.O berhenti sejenak, mengambil nafas dalam sebelum melanjutkan. “—seseorang dari majalah gossip terkenal di Korea?”

Hanbyul mendongak cepat. Matanya melotot kalut memandang dirinya. Dan lelaki itu, membenci reaksi yang dilakukannya barusan, yang sekaligus merupakan sebuah pembenaran darinya.

I thought that kind of love would come to me too

“Kenapa kau menemui orang macam itu malam-malam begini?” suaranya melemah. Daripada terlihat marah, ia lebih kepada kecewa.

“Sepertinya ini juga bukan yang pertama. Karena aku—“ D.O menunduk sejenak, mengatur nafasnya yang tiba-tiba tersengal. “—pernah melihatmu bertemu dengan orang dari KBS sebelumnya…”

“Dan setelah itu… berita yang memuat rahasia diriku, juga memberku di EXO, terekspos dengan mudahnya. Menyebar bagai jamur…” Ia hela nafas dalam, lalu menghembuskannya pendek. “Itu… bukan kamu kan?”

“Katakan padaku kau tidak menjual informasi apapun kepada mereka…” Nadanya melemah di akhir. Dan D.O menghela nafas kecewa saat Hanbyul tetap bersikukuh dengan tundukan dalamnya. Tak sedikit pun sanggahan yang terlihat akan keluar dari bibir tipisnya.

Need you, I really didn’t know back then
Need you, I thought we’d last forever
I didn’t know how precious you were and only complained every day

“Jangan bilang—“ ucapnya dengan susah payah. “—jangan bilang kau mengajakku kembali—“ D.O menunduk dalam, lantas mengusap wajahnya kasar. Tak sanggup untuk sekedar melanjutkan ucapannya.

Sasaeng Fans [2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang