Teaser

17.3K 593 64
                                    

Sasaeng Fans [2]

Oh Sehun

Bunga, cincin, dan pakaian setelan rapi. Klise. Namun begitu romantis di benak semua wanita yang hidup di jagat ini. Itu semua menjadi dambaan semua wanita. Fantasi liar yang mereka bayangkan akan dilakukan dengan romantisnya oleh sang pria.

Sebenarnya... Sehun bukan orang seperti itu. Pemuda tampan itu tak terlalu mengerti bagaimana melakukan ritual krusial tersebut. Yang membuat gadis bisa luluh dalam sekali tembak. Maka dari itu, ia menyewa seseorang.

Dirinya rela menghabiskan hampir sebanyak 500 ribu won untuk mengundang spesialis demi mengajar dirinya menjadi lelaki tampan di hari lamarannya. Ia juga menghabiskan uang yang tak bisa dibilang sedikit, untuk cincin dan juga rangkaian bunga.

Lelaki itu...siap melamar gadisnya. Di usianya yang hendak menginjak 28 tahun, Sehun siap mengakhiri masa hanya sekedar pacaran. Untuk kemudian menjajaki dunia pernikahan.

"Maukah kau menikah denganku, Miranda Savia?"

"Jadilah wanita yang akan kupandang di setiap pagi saat aku membuka mata dan saat aku hendak terlelap. Jadilah satu-satunya yang akan memasangkan dasiku setiap pagi. Yang akan kukecup keningnya tiap aku hendak pergi ke kantor. Dan juga wanita yang akan aku titipi benihku di rahimnya."

***

Kim Jongin

Kelopak matanya mulai mengerjap pelan. Saat teriknya sinar mentari pagi mulai mengusik kelopaknya yang tertutup. Sinarnya menerjang menyilaukan. Memaksanya untuk mengakhiri tidurnya saat itu juga.

Tangan kanannya terulur ke sisa ranjang yang kosong. Sembari meregangkan ototnya, Kai bergerak mencari seseorang yang seharusnya ada di sebelahnya. Yang sayangnya kosong dan tak didapati apapun.

Ia buru-buru beranjak. Berjalan cepat keluar kamar setelah sebelumnya meraih kaosnya dan memakainya kilat. Sebuah senyum cerah langsung terukir saat sosok yang dicarinya tengah berkutat di dapur apartemennya.

Kai berjalan mendekat. Kemudian melingkarkan tangannya tanpa ragu pada tubuh itu. "Kau sudah bangun? Kenapa tak membangunkanku sekalian?" Dengan kesadaran yang belum pulih sepenuhnya, lelaki itu berbisik pelan.

Tanpa Kai duga, gadis dalam pelukannya melepas lingkaran tangannya. Berbalik cepat. Mendesah, sebelum akhirnya melempar tatapan lekat padanya.

Tak usah dijelaskan atau dirinci lebih lanjut, ia tahu apa arti tatapan itu. Resah, kecewa, dan sedih. Bercampur dan teraduk menjadi satu dalam lingkaran hitam di antara putih itu. Kai terlalu tahu apa yang terpantul dari sana.

Karena tatapan itu sudah ia dapati belakangan ini. Dan ia yakin alasannya masih sama.

"Sampai kapan kita akan seperti ini?" Suaranya bergetar. Cairan bening mulai berkumpul di pinggiran matanya. "Kau-"

Ia menghela nafas kasar. Nafasnya mulai tersendat. Dan sepertinya mata itu hendak mengucurkan tetes yang tersimpan di sana. "-benar-benar tak ingin menikahiku?"

***

Byun Baekhyun

"Kau suka hubungan seperti ini?"

Lagi. Pertanyaan yang sama tiap kali mereka bertemu. Pertemuan yang cukup sulit tuk dilakukan mengingat posisi keduanya kini. Meski sudah tahunan berlalu semenjak skandal keduanya meledak di media. Dan para penggemar menggila karenanya.

Bukan karena mereka menyukainya. Karena mereka membencinya. Dirinya bukan untuk wanita ini. Begitu kata mereka.

"Kita bertemu. Tapi kita bukan siapa-siapa. Hubungan kita bahkan tak lebih dari sekedar rekan kerja. Kau suka hubungan seperti itu?"

Sasaeng Fans [2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang