Serpihan 32(b)

2.5K 225 22
                                    

Serpihan 32(b)

Alasan utama mereka bahagia adalah tidak peduli. Mereka tidak mau tahu jika kau masih punya alasan lain. –Kim Jongin-

***

Beberapa jam setelah Sehun memposting foto pernikahannya ke SNS
Seoul – 17.47

Sehun mengintip para wartawan yang datang melalui celah yang ada. Lantas menghela nafas panjang. Meski sudah tahu akibat perlakuannya akan seperti ini, tetap saja Sehun gugup.

Sesekali dirinya melirik jam tangan. Tak sabaran seakan tengah menunggu seseorang datang. “Kenapa dia tak datang?” gumamnya.

Kala dirinya tengah harap-harap cemas, seseorang tiba-tiba menepuk pundaknya. Sehun berbalik cepat. Kemudian menghela nafas lega melihat orang yang ditunggunya datang juga.

“Baekhyun hyung…” panggilnya senang.

“Waeyo? Ada apa memanggilku tiba-tiba?”

“Konferensi pers… Ayo kita lakukan.”

“Eh?” Kening Baekhyun mengernyit dalam.

“Hyung sedang difitnah kalau Taeyeon hamil di luar nikah kan? Ayo kita umumkan kebenarannya. Dan hyung bisa tenang setelah ini.”

Baekhyun terdiam. Cukup terkejut dengan semua ini. “Tak usah… Meimei bilang akan melakukannya untukku besok.”

“Kenapa harus menunggu besok kalau bisa sekarang?”

Baekhyun diam mematung. Pelupuknya mulai dipenuhi air mata. Dan pandangannya mulai mengabur.

“Sehun-ah…”

Dan hanya itu yang bisa diucapnya sebagai rasa syukur kepada sang maknae.

***

Seoul – 19.19

“Miranda Savia—“

“—kalau Anda ingin mencampuri urusan rumah tangga saya… Dengan keras saya menolak itu, Tuan Lee Sooman.”

Tanpa ingin membiarkan lelaki tua itu mengintimidasinya. Via dengan berani mengeluarkan sisi lain dari dirinya. Sisi dimana ia tak pernah ingin dikendalikan oleh orang lain.

Lelaki tua itu terdiam. Namun tak lama mengurai sebuah tawa pelan. Entah apa yang ada di pikiran lelaki tua itu.

“Apa Tuan Lee Sooman tahu? Ada begitu banyak orang yang membenci Anda di luaran sana…”

Tawanya berhenti. Lee Sooman melipat tangannya ke depan. Dan mulai memasang wajah serius. Mendengarkan Via dengan seksama.

“Dan aku salah satu orang yang juga membenci Anda… Saya sangat membenci semua yang Anda lakukan.”

“Kalau kau hanya ingin bicara tentang semua itu, kau hanya buang-buang waktuku saja, Via-ssi.”

Keduanya berbicara terlampau formal. Bagai dua insan yang begitu asing. Ada jarak tak kasat mata yang begitu jauh memisahkan keduanya.

“Tapi… saya mengubah perasaan benci saya kepada Anda, setelah pemakaman Istri Anda tahun lalu…” ucap Via bergetar. “Saya bisa melihat sebesar apa cinta Anda kepada istri Anda, melalui tangis yang turun dari mata Anda.”

“Banyak media yang bilang itu air mata palsu. Sebuah pencitraan semata…” balas Sooman pelan.

Aniyoo… Saya sangat yakin jika air mata itu asli.”

Sasaeng Fans [2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang