Side Story – Jaesuk
Cinta itu menikmati keindahan kepada seluruh kamu, yaitu kerupawanan. –Jaesuk-
***
Seoul – 08.12, 3 Hari Sebelum Hasil Tes DNA Keluar
Ia kenal dengan seorang gadis di sekolahnya yang jatuh cinta untuk pertama kalinya. Semua pria dewasa, termasuk guru, bahkan aku sekalipun, semuanya kau anggap orang bodoh. Kau terperangkap oleh sihir seorang lelaki yang kau temui hari itu.
Sihir yang menjeratmu sampai mati, hingga seakan tak apa kau seakan dibodohi. Tak apa seakan kau hanya bisa sebatas memandangi tanpa memiliki. Sihir yang sama yang juga kau mantrakan untukku.
Aku jatuh cinta denganmu. Tapi kau jatuh cinta dengannya. Dan mirisnya, dia jatuh cinta dengan orang lain. Cerita menyedihkan di antara kita. Dimana tak ada satu pun yang memiliki cinta terbalas. Dan bodohnya, kita bertahan dengan cinta semacam itu.
Sihir itu terlalu kuat memantrai diri kita masing-masing. Hingga kita bertahan dibodohi semacam ini.
Pagi ini, setelah sekian lama aku merindukanmu dan memimpikan wajahmu, akhirnya kau munculkan itu di depanku. Kau datang ke kantor lelaki itu. Lelaki yang begitu kau cintai. Lelaki yang berkedudukan sebagai bos ku di sini.
“CEO Kim tidak sedang berada di kantornya, Samunim…” kataku pelan, melihatmu melangkah perlahan-lahan di tempat ini.
Harusnya kau tak perlu. Karena kau Samunim di tempat ini. Kau itu Ratu di Kerajaan besar ini. Sayangnya, kau hanya palsu. Imitasi. Kau hanya dianggap sebagai hiasan saja oleh sang Raja. Kau tak pernah mendapatkan cintanya.
“Aku tahu…” jawabmu lemah. “Aku hanya ingin meninggalkan ini di mejanya.” Tanganmu meletakkan sekotak besar berisi makanan lengkap ke meja itu. Kau selalu mengiriminya makanan jika dia tidak pulang malam sebelumnya.
“Kalian lembur? Sepertinya sedang banyak pekerjaan di sini. Jadi aku pulang saja daripada mengganggu.”
Tanpa berniat memberiku kesempatan untuk bercakap denganmu, kau pergi. Dengan kebohongan yang sama lagi. Menganggap semuanya baik-baik saja. Meski kau tahu, alasan lelaki itu tak pulang ke rumah bukan karena pekerjaan.
***
Seoul – 22.34, Hari Keluarnya Hasil Tes DNA
Sesuai janji, aku datang ke rumah sakit. Untuk mengambil Tes DNA yang dilakukan oleh makhluk bernama Kim Minseok. Tes yang bisa pertanda surat kematian untuk Yoon Sena.
“Tes DNA lagi? Sudah yang keberapa ini?” ucap wanita berjubah putih itu dengan santainya. Ya, kami teman dekat. Dia temanku.
“Sudah yang keempat.” bisikku pelan. Yang lantas membuahkan sebuah dengusan pelan dari wanita di hadapanku.
Wajahnya terlihat muak. Nada suaranya jelas-jelas mengatakan bahwa ia tidak suka dan jengah dengan semua ini. “Mau berapa kali dia melakukan tes DNA yang selalu saja mengatakan hasil yang sama? Uh?! Sera itu anaknya… Anak Sena itu darah dagingnya sendiri… Kenapa lelaki itu keras kepala sekali, ha?!”
“Bahkan tanpa tes mahal ini, kita semua tahu kalau Sera itu anaknya. Lihatlah betapa miripnya muka mereka berdua…”
Dadanya naik turun. Dia berucap tanpa jeda. Marah sekaligus kesal. Tentu saja, siapa yang tidak marah jika suami sahabatnya tak sekalipun mempercayai sahabatnya.
“Kenapa Sena mencintai lelaki brengsek macam dia sih?” Matanya mulai berair. Ia tak lagi berucap dengan nada tinggi. Suaranya tak lagi terdengar marah, tapi lebih kearah sedih. “Orang yang disukainya itu… lelaki brengsek…”
KAMU SEDANG MEMBACA
Sasaeng Fans [2]
FanfictionKetika sang bintang terkenal sudah vakum dari dunia entertainer-nya. Ketika mereka yang dulunya lelaki, kini berubah jadi pria sejati. Ketika pernyataan tentang "aku menyukaimu" kini berubah jadi "menikahlah denganku". Apakah Sasaeng masih bertebar...