Serpihan 18
Apa rahasia kebahagiaan cinta? Jangan genggam terlalu erat, jangan lepas terlalu cepat. That’s it. –Wendy-
***
Seoul – 18.12
“Yeoja itu datang…” suara Chen begitu lemah. Namun, mampu membuat Baekhyun berhenti melangkah. Dan berdiri mematung.
“Mei-mei datang kembali…”
Perlahan, Baekhyun membalikkan tubuhnya. Memandang Chen datar. Seakan pemberitahuan tadi bukanlah hal yang mengejutkan baginya. Terlepas dari langkahnya yang terhenti tadi.
“Ara...”
Kening Chen terkerut dalam. “Kau… sudah tahu?”
Baekhyun mengurai tawa kecil. Lalu digaruknya tengkuknya yang tak gatal. “Kau pikir darimana gadis itu tahu alamat apartemenmu?”
Raut Chen seketika menggelap. Dan sedetik kemudian ia langsung mengulum senyum miris. Ia kira…
“Mei-mei bertanya bagaimana keadaanmu sekarang… Makanya aku memberitahukannya Event Organizer yang kau jalani.”
Gerak menggaruk area tak gatal itu terus berlanjut. Hingga sampai area dagunya. Baekhyun gugup. “Dia… Dia juga—“
“—sempat salah paham dengan gaya hidupmu itu... Dia sempat mengira bahwa ‘Chen sudah berubah. Chen sekarang orang yang seperti itu’, tapi aku sudah mengklarifikasi semuanya. Memang benar sekarang kau banyak minum, tapi mengenai gadis-gadis itu… kau bukanlah orang yang seperti itu…”
“Kau hanya membawa mereka pulang. Ci—ehem—ciuman… Dan jatuh tertidur bersama tanpa melakukan apapun…” Baekhyun menghembuskan nafas pendek. Suasana langsung mendadak canggung.
Hingga Chen mengurai sebuah tawa. Tawa sumbang yang jika kau dengar, kau akan tahu bahwa itu sebuah tawa yang menyedihkan.
“Jadi kau ada di balik semua ini?” Chen mengusap wajahnya kasar. Sesekali mendongak, tanpa kentara menghentikan matanya yang rasa-rasanya ingin mengeluarkan sesuatu. “Padahal aku sudah berfikir jauh sekali. Tentang semua yang terjadi akhir-akhir ini…”
“Aku pikir, poinku sudah sedikit lebih banyak. Tapi—“ Ia mendengus pelan. “—orang kedua tetaplah jadi orang kedua.”
Baekhyun lantas menggeleng cepat, menyanggah. “Jongdae-ah… Ini buk—“
“—kau diam saja.” Tapi Chen memotongnya cepat. “Kau selalu bilang bahwa kau juga tak tahu kabar gadis itu… Tapi ini apa???”
“Jongdae-yaa… Aku—“
“—keluar !” perintah Chen dingin. “Keluar sebelum aku jadi murka, Baekyung-ssi...”
***
Seoul – 12.12
“Ini makanlah…”
Sehun menyodorkan segelas air tajin* yang ia dapat dari sekretarisnya pada sang istri. “Kata dokter, minuman ini cepat mengembalikan energimu.” Perintahnya pada Via yang tengah bersandar lemah ke kepala ranjang rumah sakit.
Gadis itu lantas menyeruputnya pelan. Melalui sedotan besar yang terpasang langsung pada gelasnya. Sehun tersenyum tipis melihat betapa lahapnya Via. Dan juga rona wajah gadis itu yang sudah tak sepucat pagi tadi.
“Aigoo, lahapnya istriku…” Tangannya bergerak naik turun mengusap puncak kepala Via.
Via melepas sedotan yang tadi menempel di bibirnya. Kemudian menatap Sehun lekat. “Oppa tak marah padaku kan?” tanyanya tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sasaeng Fans [2]
FanfictionKetika sang bintang terkenal sudah vakum dari dunia entertainer-nya. Ketika mereka yang dulunya lelaki, kini berubah jadi pria sejati. Ketika pernyataan tentang "aku menyukaimu" kini berubah jadi "menikahlah denganku". Apakah Sasaeng masih bertebar...