PART II. DIJODOHKAN? (BAG.1)

3K 162 1
                                    

"Apa Eyang? Via dijodohin?" tanya Via kaget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa Eyang? Via dijodohin?" tanya Via kaget. Malam ini Via langsung diserbu oleh Mommynya dan diajak berkumpul dengan anggota Keluarga Rezaldy yang lainnya. Begitu sampai diruang Keluarga disana sudah ada Daddy dan Eyangnya yang telah menunggunya. Dan baru saja Eyangnya memberitahukan bahwa Via akan dijodohkan dengan laki-laki pilihan Orangtuanya dan Eyangnya.

"Iya sayang. Dia laki-laki yang baik kok. Mommy yakin kamu pasti akan suka sama dia. Dia juga anak Almarhumah sahabat Mommy sayang." Jelas Rena, Mommy Via.

"Eyang dan Orangtuamu sudah merencanakan ini sejak kamu masih kecil Vi. Eyang harap kamu nggak akan mengecewakan kami!" kata Eyang Sinta, Eyangnya Via.

Via menghela napasnya. Dia sangat yakin bahwa sekuat apapun dia menolak pasti tidak akan mengubah keputusan dari 2 orang dewasa didepannya ini. Via mengalihkan pandangannya pada Aziz, Daddynya. Menatap Daddynya penuh harap, berharap Daddynya akan berpihak padanya.

Harapan Via langsung sirna saat melihat Daddynya hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum hangat padanya. Via langsung menundukkan kepalanya frustasi.

"Kamu maukan sayang?" tanya Rena pada Putri semata wayangnya ini sambil merangkul Via yang duduk disebelahnya.

"Tapikan Via mau nikah sama cowok yang Via cintai Mom! Bukan dijodohin kayak gini." Kata Via melas berharap Mommynya akan memihak padanya. Rena tersenyum lembut sambil membelai rambut Putri kesayangannya.

"Via punya pacar?" tanya Rena lembut. Via menatap Rena lalu menggelengkan kepalanya pelan sambil menunduk.

"Via punya cowok yang Via cintai?" tanya Rena lagi sambil menatap Putrinya. Via hanya diam saja tak menjawab pertanyaan Mommynya.

Nggak mungkinkan gue bilang disini kalo gue cinta sama Putra Mahkota Umari? Batin Via frustasi.

Rena menatap dalam Putrinya, dia tau jawaban Putrinya dari pertanyaannya tadi. Dia tau Putrinya pasti memiliki laki-laki yang dicintainya. Namun janji yang dibuatnya dulu bersama Almarhum sahabatnya tak mungkin dia ingkari. Itu adalah permintaan terakhir Marsha, Almarhum sahabatnya sebelum meninggal untuk menjadinya Putrinya sebagai bagian dari Keluarganya. Yaitu dengan menikahkan Via Putrinya dengan Putra Marsha.

"Dia anak yang cantik Ren. Aku yakin dia akan tumbuh jadi gadis yang sangat cantik dan menarik nanti." Kata Marsha sambil memandang seorang gadis kecil berusia 3 tahun.

"Iya. Aku udah nggak sabar liat dia tumbuh dewasa Sha! Aku udah nggak sabar liat dia menikah." Ucap Rena sambil mengamati Putri kecilnya yang sedang bermain bersama pengasuhnya.

Sore ini Rena sengaja membawa Via balita untuk jalan-jalan ditaman. Dan tak sengaja mereka bertemu dengan Marsha sahabat Rena yang kebetulan ingin menjemput Putranya yang berusia 7 tahun yang sedang ada ditempat kursus musik tak jauh dari taman itu.  

"Aku ingin Putrimu menjadi bagian dari Keluargaku suatu saat nanti." ucap Marsha pelan masih sambil mengamati Via balita. Rena mengalihkan pandangannya menatap sahabatnya sendu, dia tau tentang penyakit yang sahabatnya itu derita.

"Mamaaa..." teriak seorang anak laki-laki yang menenteng tas biolanya sambil tersenyum dan berjalan kearah kedua wanita dewasa ini. Marsha langsung menyambut Putranya dengan merentangkan kedua tangannya dan langsung memeluk sang Anak dengan penuh kasih sayang.

"Jagoan Mama udah selesai belajarnya sayang?" tanya Marsha pada sang Anak setelah melepaskan pelukannya. Sang anak mengangguk menjawab pertanyaan Marsha.

"Sayang ini sahabat Mama, namanya Tante Rena. Kasih salam dulu sama Tante Rena sayang!" suruh Marsha pada sang Anak. Sang Anak langsung mengalihkan pandangannya menatap wanita Dewasa yang seumuran dengan Mamanya dan tak kalah cantik dari Mamanya.

"Selamat sore Tante. Aku Al. Senang ketemu Tante Rena." Ucap anak laki-laki yang bernama Al itu sambil membungkukkan badannya sopan. Rena tersenyum senang melihat Putra sahabatnya ini yang menurutnya sangat sopan untuk ukuran Anak seusianya.

"Halo Al! Tante senang sekali ketemu sama kamu. Kamu anak yang baik, ganteng lagi." Puji Rena membuat Al tersenyum.

"Terima kasih pujiannya Tante." Kata Al sopan.

Rena teringat saat pertama kalinya dia bertemu dengan Putra sahabatnya itu. Dia mengenal Putra sahabatnya itu sebagai seorang anak yang sangat baik juga sopan. Namun tak lama setelah itu sahabatnya meninggal dunia dan dia tak pernah bertemu dengan Putra sahabatnya itu lagi. Dan beberapa waktu lalu Sinta, Ibunya bertemu dengan teman lamanya yaitu Marta yang ternyata adalah Mertua dari Marsha sahabatnya. Dan sejak itulah mereka memutuskan untuk menjodohkan kedua cucu mereka sama seperti keinginan Marsha dan Rena dulu. Bagaimanapun caranya Rena akan mencoba untuk membujuk Via agar menerima perjodohan itu.

"Ketemu dulu sama laki-laki pilihan Mommy dan Eyang kamu sayang! Setelah itu baru kamu putuskan kamu akan menerimanya atau tidak." Ucap Aziz mencoba untuk menengahi suasana ini. Dia tak tega melihat tatapan memelas dari Putrinya tadi.

Dia tau pasti Putrinya sangat terkejut dengan berita ini. Namun dia juga tak bisa menolak perjodohan ini. Laki-laki yang dipilihkan Istri dan Ibu Mertuanya untuk Putrinya ini sangat memenuhi kriteria calon Menantunya. Selain itu juga dia sangat kenal dengan Papa dari laki-laki itu, karena memang Perusahaannya adalah pemegang tender terbesar suplai obat-obatan untuk Rumah Sakit milik calon Besannya itu.

"Daddy kamu bener sayang! Kamu coba jalanin dulu sama dia ya! Mommy yakin cinta akan tumbuh dengan sendirinya diantara kalian jika terbiasa nanti. Kamu maukan mencobanya. Mommy mohon sayang." Kata Rena menyetujui Suaminya dan menatap Putrinya dengan tatapan memohon, sangat berharap bahwa Putrinya akan menerima perjodohan ini.

"Eyang akan atur pertemuan Keluarga kita dan Keluarga mereka akhir minggu ini." Kata Eyang final dan langsung beranjak meninggalkan ruang keluarga itu tanpa menunggu jawaban.

Via langsung mengalihkan pandangannya pada Eyangnya dan menatap Eyangnya dengan tatapan sedih.

"Semuanya akan baik-baik aja sayang! Mommy yakin kamu akan bisa mencintai laki-laki itu." kata Rena menenangkan Putrinya yang menatapnya dengan gelisah.

Apa yang harus aku lakuin sekarang? Tanya Via dalam hati bingung dengan bola matanya bergerak-gerak menandakan dia sedang gelisah. Aziz tersenyum sedih melihat Putrinya yang terlihat sangat tertekan.

"Kamu coba dulu sayang! Hm." Kata Aziz mencoba menenangkan Putrinya. Via menatap Daddynya mencari ketenangan disana. Dan perlahan Via menganggukkan kepalanya. Aziz dan Rena mendesah lega, setidaknya Putri mereka sudah sedikit bisa menerima perjodohan ini.

_____


LOVE GREET Seri 2 : You Are My Destiny #Y.A.M.DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang