PART II (BAG.2)

2.7K 152 0
                                    

"Alvin nggak mau!" tolak Alvin langsung begitu dia mendengar penuturan Omanya tentang perjodohannya dengan gadis pilihan Omanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Alvin nggak mau!" tolak Alvin langsung begitu dia mendengar penuturan Omanya tentang perjodohannya dengan gadis pilihan Omanya.

Apa-apaan ini? Emang dikira jaman Siti Nurbaya apa? Pikir Alvin kesal.

Nathan yang mendengar respon Anak laki-lakinya itu hanya geleng-geleng kepala. Dia tau jika Alvin pasti akan merespon seperti itu. Dia pasti akan menolak mentah-mentah perjodohan itu. Sebenarnya dia juga tak setuju dengan perjodohan itu karena menurutnya Alvin sudah Dewasa dan berhak untuk mencari pasangan hidupnya sendiri. Sudah cukup dia mengekang Alvin untuk menjadi Putra Mahkota Keluarga Sindunata. Dia tak ingin mengekang Alvin dengan perjodohan semacam ini.

Namun setelah dia mengetahui siapa gadis pilihan Ibunya yang ternyata adalah gadis yang sama yang dipilih Almarhumah Istrinya dulu sebelum meninggal Nathan langsung menyetujui perjodohan ini. Bagaimanapun juga gadis itu adalah gadis yang diinginkan Almarhumah Istrinya untuk menjadi Menantu Keluarga ini. Nathan yang memang sangat mencintai Istrinya akan melakukan apapun untuk mewujudkan keinginan Istrinya, apalagi keinginan itu merupakan keinginan terakhirnya.

"Ngapain coba lo nolak? Lagiankan juga lo nggak punya pacar." Kata Tasya, Kakak perempuan Alvin yang memang juga ada diruangan itu. Alvin menatap tajam kearah Tasya.

"Ah. Apa jangan-jangan alasan Zeva ada di Rumah Sakit kita itu karena kalian balikan ya?" tanya Tasya yang memang juga bekerja sebagai Dokter Spesialis Kandungan di Rumah Sakit Sindunata. Alvin melotot kesal menatap Kakak perempuannya itu.

"Kamu pacaran sama Zevana Vin?" tanya Nathan yang memang mengenal teman Putranya itu. Alasan mengapa Nathan membawa Zeva ke Sindunata Hospital selain karena memang Zeva adalah Dokter yang hebat juga sebenarnya dia berharap Alvin akan menjalin hubungan spesial dengan Zeva.

Jujur saja Nathan sangat menginginkan Menantu seorang Dokter mengingat Keluarganya memang Keluarga Dokter, bahkan Reno, Suami Tasya pun juga seorang Dokter, Almarhumah Istrinya juga dulu adalah Dokter Anestesi yang hebat. Namun mengingat keinginan Almarhumah Istrinya membuatnya mengubur dalam-dalam keinginannya itu.

Kekecewaannya juga terobati setelah mendengar bahwa ternyata gadis itu adalah Putri tunggal Pemilik Perusahaan pemegang tender terbesar penyuplai obat-obatan di Rumah Sakitnya, dan dia juga sangat mengenal baik Pemilik Perusahaan itu.

"Gue nggak pernah pacaran sama Zeva!" bantah Alvin.

"Tapi lo cinta sama dia! Mata lo bilang kayak gitu!" telak. Ucapan Tasya barusan membuat Alvin terdiam.

"Oma nggak peduli siapapun itu yang jelas kamu harus menerima perjodohan ini Alvin!" kata Oma Marta tegas. Alvin memandang Omanya memelas.

"Oma..." ucap Alvin merajuk. Marta menggelengkan kepalanya yakin. Alvin mendesah berat. Dia tak pernah bisa menolak apapun keinginan Omanya. Tapi ini? Perjodohan? Astaga.. Alvin benar-benar sangat frustasi sekarang.

"Aku punya permintaan terakhir Mas!" ucap Marsha susah payah. Saat ini dia tengah terbaring lemah diatas tempat tidur Rumah Sakit. Melawan penyakit mematikan yang kapan saja bisa merenggut nyawanya.

"Apa? Apa yang kamu inginkan sayang? Apapun keinginan kamu pasti aku kabulkan." Tanya Nathan sambil menggenggam kuat tangan Marsha. Marsha tersenyum lemah. Dia sangat sedih jika mengingat kenyataan dia akan meninggalkan lelaki ini sebentar lagi. Dia tak akan mampu melihat lelaki yang sangat dicintainya ini selalu menetekan airmatanya setiap melihatnya tak berdaya seperti sekarang ini.

"Renata! Kamu ingat sahabatku semasa Kuliah dulu, Renata?" tanya Marsha yang diangguki oleh Nathan. Dia sangat mengenal Renata karena memang sejak dia pacaran dengan Marsha selama Kuliah dulu Renatalah yang selalu mengganggu mereka. Mengganggu dalam artian bercanda tentunya, merecoki mereka setiap mereka sedang pacaran.

"Putrinya. Aku ingin Putrinya menjadi Menantu kita suatu saat nanti. Gadis kecil itu pasti akan sangat serasi jika bersanding dengan Alvin kita Mas." Ucap Marsha dengan susah payah. Nathan mengertukan keningnya. Memang sejak Renata menikah dia ikut Suaminya di Bandung dan belum pernah bertemu dengannya lagi. Bahkan dia tak tau siapa suami Renata.

"Aku bertemu dengan mereka 3 hari yang lalu. Ditaman." Kata Marsha menjawab kebingungan Suaminya.

"Aku mohon temukan gadis itu dengan Alvin kita suatu saat nanti Mas! Satukan mereka!" setelah mengucapkan itu terlihat indikator jantung menunjukkan garis lurus. Yahh.. itu adalah permintaan terakhir Marsha, Istrinya.

Alvin terdiam saat mendengar cerita tentang permintaan terakhir Mamanya itu dari Papanya.

"Papa sebenarnya tidak ingin memaksakan perjodohan ini. Tapi setiap Papa mengingat Mamamu Papa ingin mengabulkan permintaan terakhir Mamamu itu Vin! Maafkan Papa dan Mama jika permintaan ini membuatmu tertekan. Tapi Papa mohon pertimbangkan ini Vin! Ini adalah permintaan terakhir Mamamu. Untuk menyatukan kalian berdua!" ucap Nathan membuat Alvin terdiam meresapi ucapan Papanya barusan.

Nathan beranjak lalu melangkah mendekati Alvin dan menepuk pundaknya pelan.

"Papa yakin jagoan kami akan membuat keputusan yang terbaik! Kami tidak akan memaksamu jika kamu memang benar-benar menolaknya." Kata Nathan yakin sambil tersenyum hangat, kemudian mulai berjalan meninggalkan Putranya untuk merenungkan semuanya.

"Papa bener! Adek kesayangan Kak Tasya pasti nggak akan pernah mengecewekan kami, apalagi mengecewakan Mama." Kata Tasya sambil menatap Adiknya penuh haru, tanpa sadar dia meneteskan air matanya mengenang Mamanya yang telah meninggal. Reno yang duduk disamping Tasya langsung merangkul sang Istri.

"Oma akan atur pertemuan Keluarga kita dengan Keluarga gadis itu!" kata Oma Marta lalu beranjak meninggalkan ruang Keluarga. Alvin menunduk merenungi semuanya.

_____

LOVE GREET Seri 2 : You Are My Destiny #Y.A.M.DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang