PART X. MAAFKAN AKU! (BAG.1)

2.6K 130 10
                                    

"Lo disini Kak." Bukan pertanyaan tapi pernyataan Shilla sambil meletakkan baskom berisi es batu dan handuk kecil yang dimintanya tadi pada salah satu pegawai Hotel ini diatas meja.

Serangkaian acara selesai dan mereka langsung masuk kamar masing-masing, termasuk Rio dan Ify yang sepertinya sangat lelah sekali dan juga ini malam pertama mereka. Sepertinya juga mereka belum tahu apa yang telah terjadi ditaman belakang. Karena memang Via yang sedang istirahat dikamar dan Alvin yang entah sembunyi dimana karena wajahnya yang lebam akibat pukulan Iel.

Saat ini waktu menunjukkan pukul 00.30a.m, dan Shilla mendadak lapar karena memang tadi saat acara diaula dia tak sempat makan. Nggak napsu makan sih sebenarnya. Karena Shilla memang sangat tak bisa menahan rasa lapar akhirnya sia memutuskan untuk turun ke Restoran Hotel untuk makan. Kenapa nggak room service? Karena Shilla tak ingin membangunkan Via dan Agni yang sudah tertidur pulas.

Saat memasuki Restoran Shilla tak sengaja melihat seseorang yang duduk sendirian disalah satu meja disudut Restoran. Masih dengan pakaian pengiring pengantinnya yang kini sangat berantakan.

Alvin mendongakkan kepalanya, menatap Shilla dengan heran. Shilla langsung duduk didepan Alvin tanpa persetujuan Alvin. Lalu memperhatikan wajah Alvin. Pipi kanannya sedikit memerah. Sepertinya Iel tidak terlalu keras memukulnya. Ada luka kecil dan bekas darah disudut kanan bibirnya. Shilla mengambil es batu yang dia letakkan diatas handuk kecil itu lalu membungkusnya.

"Nih Kak!" kata Shilla menyodorkan es batu yang telah dia bungkus dengan handuk kepada Alvin. Alvin menatap heran Shilla.

"Udah ni terima ajha!" kata Shilla sambil meletakkan handuk itu ditangan Alvin yang sebelumnya dia tarik.

"Tu buat ngompresin itu!" kata Shilla sambil menunjuk pipi Alvin yang sedikit merah.

Alvin tersenyum saat menyadari kepedulian kecil yang Shilla berikan padanya.

"Thanks." Kata Alvin singkat sebelum meletakkan handuk itu kepipinya. Alvin sedikit meringis saat kompresan itu menyentuh pipinya. Sedikit perih.

"Sakit ya Kak?" tanya Shilla ngeri membayangkan gimana sakitnya tu pipi Alvin. Alvin hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Shilla barusan.

"Coba ajha gue kenal lo lebih dulu Shil! Gue pasti jatuh cinta sama lo." Tu kan Alvin malah ngegodain Shilla malem-malem gini. Merah deh tu muka Shilla.

"Ck. Apaan coba, nggak usah ajha. Makasih!" haha.., Shilla nggak blushing. Dia kesal sama ucapan Alvin barusan. Alvin terkekeh mendengar decakan sebal Shilla. Menurut Alvin, Shilla itu gadis yang menarik, tapi tetap saja hati Alvin sudah terpatri untuk Via seorang. Hehe.

"Lo kok belum tidur Shil?" tanya Alvin setelah terdiam cukup lama.

"Silahkan mbak pesanannya!" kata seorang pelayan Restoran yang datang membawa 2 spagethi bolognaise dan 2 cokelat panas pesanan Shilla menjawab pertanyaan Alvin barusan.

"Makasih mas." Kata Shilla sambil tersenyum pada pelayan laki-laki itu.

"Makan Kak." Kata Shilla menjawab pertanyaan Alvin sebelumnya.

"Nggak perlu lo jawab gue juga udah liat kali." Kata Alvin membuat Shilla nyengir.

"Tapi kok lo pesennya dua sih?" tanya Alvin heran.

"Buat Kak Alvin. Pasti belum makan jugakan? Lagian nggak enak tau Kak kalo gue makan sendirian." Kata Shilla yang sudah memulai acara makannya.

"Lo kan model Shil. Lo nggak takut gemuk makan jam segini?" tanya Alvin masih heran dengan gadis didepannya ini.

"Gue nggak akan gendut cuman gara-gara makan jam segini sekali." Kata Shilla sambil mengunyah makanannya.

"Makan Kak!" kata Shilla lagi menyuruh Alvin untuk segera makan juga. Alvin hanya bisa geleng-geleng melihat kelakuan Shilla yang menurutnya kadang ajaib.

_____

"Lo udah sehatan Vi? Kata Shilla semalem lo nggak enak badan." Tanya Ify. Saat ini adalah jam 8a.m. Mereka memang belum meninggalkan Hotel. Saat ini Ify dan Via sedang duduk ditepi kolam renang Hotel. Ify yang sedang menikmati paginya dan Via yang sedang membaca majalah fashionnya. Via mengalihkan pandangannya menatap Ify sambil mengerutkan keningnya bingung.

"Oh. Gue udah sehat kok Fy. Semalem cuman kecapekan ajha. Sorry ya nggak bisa dipesta lo sampe selesai." Ify tersenyum mendengar nada bersalah dari ucapan Via barusan.

"Ngapain minta maaf coba sih." Kata Ify sambil tersenyum.

"Kalian berdua disini? Lo nggak sama Kak Rio Fy?" tanya Agni sambil duduk disamping Ify. Mencomot biskuit yang ada diatas meja yang memisahkan kursi santai Ify dan Via lalu memakannya.

"Lo main comot ajha Ag. Kak Rio katanya mau ngumpul sama cowok-cowok lainnya. Katanya sih ada hal penting yang mau mereka omongin." Jawab Ify sambil tiduran dikursi santainya.

Via terdiam setelah mendengar ucapan Ify barusan. Masalah penting? Jangan-jangan...

Via langsung menegakkan tubuhnya dan segera berdiri dari duduknya.

"Gue kedalam duluan ya!" pamit Via langsung meninggalkan tempat mereka tanpa menunggu persetujuan Ify dan Agni.

"Loh Vi. Lo mau kemana?" tanya Shilla yang baru saja tiba dan tak sengaja hampir menabrak Via yang sepertinya buru-buru. Namun Via hanya diam tak menjawab dan meneruskan langkahnya. Shilla memandang Via dengan heran lalu mengangkat bahunya.

"Kenapa tu anak?" tanya Shilla setelah mendudukkan bokongnya diatas kursi santai milik Via tadi.

"Nggak tau" jawab Agni sambil mengedikkan bahunya.

"Emang kalian tadi habis ngomongin apa?" tanya Shilla. Masih penasaran dia kenapa Via tadi kayaknya buru-buru banget. Karena seterburu-burunya Via, gadis itu tak akan pernah mengacuhkan Shilla. Meskipun dengan berteriak pasti Via akan menjawab sapaan Shilla maupun sahabat-sahabatnya yang lain.

"Gue sih cuman bilang kalo Kak Rio lagi ngumpul sama cowok-cowok lainnya buat ngomongin sesuatu yang penting." Jawab Ify santai. Ya karena memang menurut Ify itu hal biasa yang Rio lakukan bersama teman-temannya kan. Shilla mengerutkan keningnya berpikir.

"Lo tadi ngomong gitu Fy?" pekik Agni yang sukses mengagetkan Ify dan Shilla.

Mereka berdua langsung menatap Agni heran. Apalagi sekarang ditambah Agni yang beranjak dari duduknya.

"Lo mau kemana Ag?" tanya Ify bingung.

"Ngejar Via." Jawab Agni lalu segeran melangkah menyusul Via. Ify mengerutkan keningnya heran.

Ini kenapa coba orang-orang pada aneh? Tanya Ify dalam hati.

"Susul mereka yuk Fy!" Kata Shilla sambil menarik tangan Ify agar mengikuti langkahnya. Ini Shilla hobi banget ya nyeret orang dari kemaren. Kemaren Agni, sekarang Ify. Hehehe.

"Emang ada apa sih Shil?" tanya Ify bingung namun tetap berjalan mengikuti langkah Shilla. Karena kalo nggak diikuti yang ada Ify pasti jatuh. Karena Shilla menarik tangannya.

"Ikut ajha! Ntar lo juga tau." jawab Shilla tak ingin mendengar protes apapun dari Ify.

_____

LOVE GREET Seri 2 : You Are My Destiny #Y.A.M.DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang