LOVE GREET Seri 2 : You Are My Destiny #Y.A.M.D

PART IV (BAG.4)

"Good Afternoon Dear" sapa Rio sambil memeluk Ify dari belakang. Saat ini Ify sedang mencoba resep baru didapur Rumahnya. Ify tersenyum. Dia sangat senang mendapatkan perlakuan manis dari Rio seperti ini. Lelaki itu benar-benar tau bagaimana cara membuatnya bahagia.

"Mau mandi disini? Biar aku siapin." Tanya Ify memang semenjak pertunangan mereka baik Ify maupun Rio punya kamar sendiri dirumah pasangan masing-masing. Ify punya kamar pribadi di Kediaman Haling dan Rio juga punya kamar pribadi di Kediaman Umari.

"Aku udah mandi tadi di Kantor. Iel belum pulang?" jawab dan tanya Rio saat tak melihat sahabat sekaligus calon Kakak Iparnya taka da disana.

"Belum." Jawab Ify masih sambil mengaduk-aduk dan menghirup aroma masakan yang sedang dibuatnya. Rio tersenyum menatap Ify dari samping. Gadis itu memang selalu mengacuhkannya dan lebih tertarik dengan acara memasaknya. Tapi menurut Rio saat memasaklah saat dimana Ify terlihat sangat cantik. Dan dia menyukainya.

Senyum Rio langsung memudar saat mengingat tentang pembicaraannya dan Alvin tadi siang. Apakah dia harus memberitahu Ify tentang itu. Bagaimana jika Ify kecewa? Tapi bagaimanapun juga Ify harus tau karena masalah ini menyangkut Via sahabatnya dan yang lebih penting lagi masalah ini menyangkut Iel Kakaknya. Ya. Ify harus tau.

Ify mengalihkan pandangannya kesamping saat tak mendengar suara dari kekasihnya dan mengerutkan keningnya heran saat melihat Rio sepertinya sedang melamun. Ify langsung mematikan kompornya dan memusatkan perhatiannya penuh pada Rio.

"Kak Rio ada masalah?" tanya Ify sambil menarik tangan kanan Rio dan menggenggamnya.

Rio mengalihkan pandangannya pada Ify yang menatapnya khawatir lalu tersenyum dan mengeratkan genggaman tangan Ify yanga tadi menggenggamnya.

_____

"Apa?" tanya Ify kaget setelah mendengar cerita Rio. Saat ini mereka sedang ada diruang santai dikamar Ify. Tadi Rio memberitahu Ify jika apa yang ingin dia katakan adalah sebuah rahasia. Lalu Ify langsung mengajak Rio keruang santai yang ada dikamarnya.

Rio menatap Ify khawatir. Dia tau gadis itu pasti akan terkejut jika dia mengetahui tentang masalah yang sedang terjadi kini. Rio menggenggam kedua tangan Ify yang ada diatas pahanya saling menggenggam gelisah.

"Apa yang akan terjadi pada Bang Iel Kak?" tanya Ify sambil menatap Rio takut. Rio mengeratkan genggaman tangannya.

"Kita akan pikirnya solusinya bersama Oke!" kata Rio menenangkan.

"Bagaimana bisa Via sama Kak Alvin?" tanya Ify masih tak percaya.

Rio menghela napasnya pelan. Lalu mengalirlah cerita tentang alasan dibalik perjodohan Alvin dan Via, termasuk tentang permintaan terakhir Almarhumah Mama Alvin.

Ify terdiam mendengarkan cerita Rio. Sampai akhirnya dia menghembuskan napasnya setelah Rio mengakhiri ceritanya.

"Apa Kak Alvin mencintai Via?" tanya Ify sambil menatap Rio. Rio tersenyum lalu mengangguk.

"Aku rasa begitu." Jawab Rio yakin.

"Seenggaknya ada yang akan berjuang diantara mereka." Kata Ify sambil tersenyum menatap Rio.

"Bang Iel pasti akan menerimanya. Mungkin akan sangat menyakitkan saat dia tau semua ini. Tapi aku rasa Bang Iel akan baik-baik saja setelah itu." Lanjut Ify lirih. Rio kembali mengeratkan genggaman tangannya pada Ify.

"Kita akan selalu disampingnya, untuk menghibur dan mendukungnya. Kita tidak akan pernah meninggalkannya." Kata Rio yakin sambil menatap Ify dan tersenyum. Ify mendongakkan kepalanya lalu tersenyum kecil membalas senyum Rio.

Ify janji Ify akan lakuin apapun buat kebahagiaan Bang Iel. Jika memang bukan Via kebahagiaan itu, Akan Ify perjuangkan kebahagiaan lain untuk Abang. Ify akan selalu ada disamping Abang. Batin Ify sambil memikirkan Iel.

*****

Yuhuuuu.., Part 4 selesai.., sampai jumpa di Part 5 Readers..

:):):)