LAST PART (BAG.3)

2.8K 119 0
                                    


Mereka bertiga terlihat seperti Keluarga kecil yang bahagia. Papa, Mama, dan seeorang Anak laki-laki yang membanggakan mereka.

Alvin memperhatikan 2 orang yang sedang asik bermain pasir didepan sana. Saat ini mereka sedang ada disebuah taman bermain. Lebih tepatnya taman bermain yang menjadi tempat Alvin dan Via pertama kali bertemu 19 tahun yang lalu. Ah. Mungkin hanya Alvin yang mengingatnya. Karena memang Via masih balita saat itu. Dan Alvin tak pernah berpikir bahwa balita yang ditemuinya disini hari itu akan menjadi bagian terpenting dalam hidupnya.

"Uncle sini!" panggil Jasen sambil melambaikan tangannya menginterupsi Alvin agar bergabung dengan mereka berdua. Alvin hanya menganggukkan kepalanya pelan. Masih menikmati wajah bahagia kekasihnya. Sungguh Alvin sagat bersyukur bisa mendapatkan gadis seperti Via.

Cantik. Baik. Penyayang. Sempurna. Pikir Alvin sambil terus menikmati wajah cantik kekasihnya.

Terlihat seorang anak perempuan yang sepertinya seumuran dengan Jasen mendekat kearah mereka berdua. Setelah berbicara sebentar dengan anak perempuan itu Via melangkahkan kakinya meninggalkan Jasen yang mulai bermain dengan anak perempuan itu. Via tersenyum sambil terus melangkahkan kakinya mendekati Alvin yang juga menyambutnya dengan senyum manis pemuda itu. Via duduk disamping Alvin dibangku panjang yang memang tersedia ditaman itu. Alvin mengalihkan pandangannya menatap kesamping kearah kekasihnya.

Dilihat darimanapun tetap saja sempurna. Batin Alvin masih menikmati wajah cantik kekasihnya dari samping. Merasa diperhatikan Via langsung mengalihkan pandangannya kesamping membuat Alvin tersentak lalu mengalihkan pandangannya kearah lain. Via mengerutkan keningnya heran lalu mengangkat bahunya acuh.

"Mereka lucu ya Kak." Itu bukanlah pertanyaan tapi pernyataan Via sambil terus memperhatikan Jasen dan anak perempuan tadi yang kini masih asik bermain dengan pasir disekitar mereka. Alvin kembali mengalihkan pandangannya menatap Via yang tersenyum lembut sambil melihat kedepan.

"Milik kita nanti akan lebih lucu dari mereka." Kata Alvin membuat Via langsung mengalihkan pandangannya menatap Alvin dengan tatapan bertanya. Alvin tersenyum saat sadar tatapan Via yang tak mengerti maksudnya.

"Anak kita." Jawab Alvin singkat sambil menatap lurus kedepan dengan tatapan menerawang. Via terdiam lalu menundukkan kepalanya karena merasa pipinya memerah malu setelah mengerti apa yang Alvin maksud. Alvin tersenyum saat melihat Via tersipu malu karena ucapannya.

"Vi." Panggil Alvin sambil menatap Via dengan intens. Via mendongakkan kepalanya menatap Alvin yang ada disampingnya. Via sedikit tersentak melihat tatapan Alvin yang menatapnya dalam.

"Kamu maukan nikah sama aku? Punya anak-anak selucu Jasen?" tanya Alvin membuat Via menatapnya tak percaya.

"Kak Alvin ngelamar Via?" tanya Via tak yakin. Alvin menganggukkan kepalanya. Via mengerjap lucu lalu kembali menatap Alvin heran.

"Kan kita dijodohin Kak. Udah jelas bakal nikahkan?" Aaa. Sumpah demi apapun ini Via polos apa apa sih? Alvin tersenyum malu.

"Kan biar kayak pasangan lainnya Vi. Emang kamu nggak mau ngerasain gimana rasanya dilamar?" tanya Alvin heran. Via menatap kearah langit seolah berpikir lalu kembali menatap Alvin dan menggelengkan kepalanya pelan.

"Enggak perlu. Yang pentingkan tetep nikah sama Kakak." Kata Via sambil tersenyum menggoda. Alvin langsung menarik hidung Via gemas.

"Kamu ngerjain aku?" tanya Alvin pura-pura kesal. Via menggelengkan kepalanya tapi masih menatap Alvin dengan tatapan menggoda.

"Iseng ya kamu!" kata Alvin gemas lalu menggelitik pinggang Via.

"Aaaaa.. geli Kak." Ringis Via tak tahan.

LOVE GREET Seri 2 : You Are My Destiny #Y.A.M.DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang