PART XIII (BAG.4)

2.6K 122 10
                                    

Semua yang ada diruangan itu selain Iel saling pandang. Entah mengapa perasaan mereka tidak enak.

"Cakka, Ray, dan Deva. Kalian kembali ke UK lusa." Kata Iel membuat 3 orang yang dia sebutkan namanya tadi memandangnya bingung. Pasalnya mereka tak tau apapun. Dan kenapa tiba-tiba mereka harus kembali ke UK?

"Kenapa lo nggak nanya pendapat kita dulu Kak? Kenapa langsung lo putusin gitu ajha?" tanya Cakka marah. Gimana nggak marah? Ini menyangkut dia tapi kenapa tak ada yang meminta pendapatnya. Iel menatap Cakka dengan tenang.

"Sorry Kka. Tapi ini permintaan Orangtua lo untuk membawa kalian kembali bersama. Gue udah pesen 4 tiket untuk keberangkatan lusa." Kata Iel tak bisa dibantah. Cakka menghela napasnya berat. Apa-apaan Orangtuanya menyuruh Iel memulangkan mereka? Kenapa nggak ngomong langsung sama dia? Tapi tunggu! Apa katanya tadi? 4 tiket? Cakka langsung mengalihkan pandangannya menatap Iel lagi.

"Kok 4 tiket Bang?" tanya Ify mewakili semua orang yang ada disana. Mereka semua menatap Iel menuntut penjelasan. Iel menghela napasnya. Kenapa harus Adiknya yang sadar lebih dulu? Sungguh sulit mengatakan ini.

"Cakka, Ray, Deva, dan....." kata Iel memberi jeda pada kalimatnya. Menatap satu persatu orang yang ada disana yang menatapnya menanti jawabannya.

"Gue" kata Iel membuat semua orang langsung mendelik dan menatapnya tak percaya. Ify menutup mulutnya tak percaya. Shilla menatap Iel dengan tatapan sendu. Rio menghela napasnya. Cakka menatap Iel mencari kebohongan disana namun dia tak menemukannya. Deva dan Ray hanya diam karena memang mereka tak tau harus apa. Sebagai anak bungsu dalam keluarga mereka masing-masing hanya menurutlah hal terbaik yang bisa mereka lakukan.

"Kenapa mendadak?" tanya Rio yang tersadar lebih dulu. Iel menatap Rio yang menatapnya menuntut penjelasan.

"Itu kesepakatannya Yo" Rio mengerutkan keningnya heran mendengar jawaban Iel. Kesepakatan? Kesepakatan apa coba?

"Dulu saat Ayah dan Bunda bercerai memang hak asuh gue jatuh ke Bunda. Tapi mereka bersama Kakek gue membuat kesepakatan jika tiba waktunya gue lulus kuliah gue akan menjadi tanggung jawab Ayah karena gue Anak laki-laki tertua di Keluarga Umari dan gue harus mengambil alih Umari Corp dibawah pengawasan Ayah." Iel mengambil napas lalu menghembuskannya sebelum melanjutkan kisahnya.

"Saat lulus kuliah seharusnya gue langsung berangkat ke UK dan tinggal bersama Ayah untuk menerima pendidikan bisnis disana. Tapi karena kejadian yang tak diduga terjadi dan tak memungkinkan gue meninggalkan Indonesia akhirnya gue sama Ayah buat kesepakatan baru. Gue akan langsung ke UK begitu Ify menikah." Lanjut Iel sambil menatap Rio sambil tersenyum lega.

"Dan gue sangat lega karena lo yang akan menjaga Ify mulai sekarang Yo. Gue titip Adik gue ya! Gue percaya sama lo Bro!" kata Iel menepuk pundak Rio pelan dan tersenyum hangat.

Ify langsung menangis mendengar ucapan Iel. Dia beranjak lalu meninggalkan ruangan itu sambil terus terisak. Rio langsung berdiri dan mengejar Ify. Iel hanya menatap kepergian mereka dengan tatapan sendu.

_____

Dan disinilah mereka semua sekarang. Siang ini adalah keberangkatan Iel, Cakka, Ray, dan Deva ke UK. Dan semua sahabat-sahabat mereka ikut mengantar kepergian mereka di Bandara.

Ify menatap sedih Kakak dan Adiknya. Dia tak percaya mereka akan berpisah lagi. Meskipun dulu mereka pernah berpisah tapi tetap saja yang namanya perpisahan pasti menyakitkan. Apalagi Iel. Ify tak mau berpisah lagi dengan Kakaknya itu. Bahkan 4 tahun tinggal bersama Kakaknya dia tak pernah menganggap Kakaknya ada dan terus terpuruk dalam kesedihan. Ify menyesal.

LOVE GREET Seri 2 : You Are My Destiny #Y.A.M.DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang