PART IX. LO PENGHIANAT!! (BAG.1)

2.6K 131 14
                                    

Alvin memejamkan matanya erat. Meyakinkan dalam hati. Berharap keputusan yang akan diambilnya ini tidaklah salah. Alvin membuka matanya lalu menatap Via dengan intens. Alvin sedikit tersentak saat melihat mata Via yang mulai berkaca-kaca sambil menatapnya sedih.

Apa segitu nggak sukanya kamu sama aku Vi? Tanya Alvin dalam hati sambil menghela napasnya pelan. Dia tidak akan pernah mundur. Alvin sangat yakin jika Vialah takdir masa depannya. Alvin kembali menatap Via dengan intens.

"Gue nggak akan nyerah Vi! Apapun yang terjadi gue akan terus pertahanin lo disamping gue!" Kata Alvin penuh tekad sambil menatap Via dingin. Menandakan dia tak akan pernah mengubah keputusan yang baru saja diucapkannya.

Via menatap Alvin tak percaya. Bagaimana bisa pemuda dihadapannya ini sangat keras kepala?

"Gue akan bilang ke Keluarga gue dan Keluarga lo buat nunda pertunangan kita. Sampai lo bener-bener bisa nerima gue. Gue akan terus perjuangin lo Vi!" kata Alvin datar dan terkesan dingin. Entah mengapa mendengar Via menyebut nama Iel tadi membuatnya lupa bagaimana bersikap lembut pada gadis didepannya ini. Jika sikap lembut tak bisa mempertahankan gadis itu, maka sikap dingin akan dia berlakukan untuk gadis ini mulai sekarang.

"Gue nggak mau denger penolakan. Kita teruskan perjodohan ini!" final. Itulah keputusan akhir yang Alvin ambil. Dia tau mungkin semua orang akan berpikir dia egois. Tapi apa salahnya untuk mempertahankan apapun yang kita miliki? Alvin hanya tak ingin kehilangan gadis itu. Alvin hanya ingin Via terus ada disisinya.

Alvin langsung mendudukkan bokongnya diatas bangku panjang yang sedari tadi mereka anggurkan sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

Via menatap Alvin tak percaya. Bagaimana bisa Alvin membuat keputusan sepihak seperti itu?

"Kak...."

"Alvin!" belum juga Via meneruskan kalimatnya, terdengar sebuah suara yang juga memanggil nama pemuda itu. Via langsung mengalihkan pandangannya melihat siapa pemilik suara itu. Via langsung terdiam setelah melihat siapa pemilik suara itu.

Alvin tersenyum sangat tipis. Meskipun posisinya kini sedang menunduk dan memejamkan matanya dia tau betul siapa pemilik suara yang baru saja memanggil namanya itu. Perlahan Alvin membuka matanya dan mendongakkan kepalanya menatap orang yang kini berdiri berdiri didepannya dan menatapnya tajam. Alvin membalas tatapan tajam itu dengan tatapan remeh.

_____

Iel mengepalkan kedua tangannya yang ada disamping kanan dan kiri tubuhnya. Rahangnya mengeras saat tak sengaja pandangan matanya bertemu dengan mata Alvin yang tak sengaja melihatnya. Terlihat Alvin tersenyum remeh padanya.

"Gue akan bilang ke Keluarga gue dan Keluarga lo buat nunda pertunangan kita. Sampai lo bener-bener bisa nerima gue. Gue akan terus perjuangin lo Vi!" kata Alvin datar dan terkesan dingin.

Ternyata saat mengucapkannya pandangan Alvin menatap dingin kearah Iel yang juga sedang menatapnya tajam.

Iel menggertakkan giginya mendengar kalimat yang Alvin katakan barusan. Dia tau kalimat itu Alvin tujukan untuknya. Dia tau Alvin sedang menantangnya. Tapi kenapa Alvin mengatakannya? Dan apa maksudnya pertunangan? Fix. Iel bingung.

Shilla yang masih setia berdiri disamping Iel langsung tersentak saat melihat mata Alvin yang menatap kearah mereka. Perlahan Shilla mengalihkan pandangannya kesamping kanannya melihat Iel. Shilla kembali tersentak saat melihat rahang Iel yang mengeras menahan amarah. Pandangan Shilla langsung tertuju pada tangan Iel yang terkepal kuat. Sudah jelas. Iel menahan amarahnya.

LOVE GREET Seri 2 : You Are My Destiny #Y.A.M.DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang