[REVISI]
Budayakan vote sebelum read~~
________🌼🌼🌼🌼________
Pagi yang cerah untuk memulai awal baru bersama sahabat baru wkwk 😅. Wulan sengaja datang sedikit terlambat untuk menemui Tsania, karena Tsania adalah murid baru jadi otomatis dia tidak tahu dimana ruang kepala sekolah, so menurut Wuland aripada Tsania harus bertanya pada murid-murid yang nanti malah menanyai dia macam-macam lebih baik dia yang turun tangan.
"Hai, Tsan, sorry kelamaan," sapa Wulan dengan penampilannya jika ke sekolah. Nerd.
Tsania mengangguk. "Lu kalau sekolah kayak gini?" tanya Tsania. Gantian Wulan yang mengangguk.
"Kuy ikut gue," ajaknya cepat, berhubung KBM sudah dimulai.
Tok. Tok.
"Assalamu'alaikum," salamnya sambil masuk keruang kepsek bersama dengan Tsania.
"Wa'alaikumussalam, ini pasti Tsania kan?"
"Iya. Dia sekelas sama Wulan kan, tante?" tanya Wulan cepat, semangat, dan senang.
"Iya. Ayuk biar tante antar, kan jam pelajaran udah dimulai nanti kamu dihukum."
Wulan mengangguk lantas meraih tangan Tsania untuk dituntunnya dengan langkah cepat ala Wulan mengikuti langkah Dina selaku kepala sekolah.
Perkenalan singkat. Wulan memasang indra pendengarannya setajam mungkin, mencari apa ada teman sekelasnya yang tidak menerima kedatangan Tsania dan ternyata tidak. Sejauh ini berjalan mulus, Syam-papanya-menepati janji. Wulan jadi senang.
"Kantin kuy! Lapar banget nich," ajak Wulan kearah tiga sahabatnya-sekarang.
"Kuy!" sahut mereka serempak. Berjalan beriringan menuju Kantin dengan obrolan mereka.
"Lu pada mau pesan apa? Kayak biasa, kalian cari tempat duduk aja," sahut Jen membuat mereka menyebutkan pesanan masing-masing. Pesanan mereka selalu sama.
"Oke, tunggu ya..."
Mereka berpisah. Wulan dengan semangat menarik Nurul dan Tsania kearah meja geng Fian tanpa harus dipanggil atau di ajak seperti biasa oleh salah satu dari kakak kelas populer itu. Namun, karena terlalu bersemangat Wulan menembus keramaian, dia menabrak seseorang. Selalu saja.
"Akhh! Nih hidung gue lama-lama pesek dah nabrak mulu," gerutuhnya menyentuh hidung mancung kecil itu.
"Sorry, gak sengaja." Nadanya terdengar biasa dan tak asing bagi Wulan, tapi karena rasa sakit hidungnya lebih penting dia menyahut tak kalah biasa.
"Iya, gak papa."
"Hidung lu gak papa kan? Gue gak sengaja beneran, maaf ya..."
closeup! Napas Wulan sontak berhenti, matanya membulat, dan jantungnya melebihi ritme normal. Jaraknya terlalu dekat dan terlalu pas. Wulan bisa memastikan Jen dan Tsania mendengar detak jantungnya yang berbunyi sangat kencang sekarang.
Tsania terkekeh bersama Jen, namun Jen harus merusak suasana karena kerumunan ini mulai tidak baik di dengar dan dipandang sehingga dia menepuk pelan lengan Wulan sampai gadis itu sadar.
"Eh! Ba-bang Aldi-iya, gak papa bang," jawabnya gugup, dia mengambil selangkah mundur untuk menjauh dari sumber es yang membuatnya membeku.
"Serius gak papa?" Wulan mengangguk cepat sebelum di closeup lagi. "Mau gabung kan? ayok," ajaknya menarik Wulan menuju meja yang ingin mereka tuju tadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/87289975-288-k441098.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd Metropolitan ✅ [REVISI]
Подростковая литература[END😘😘😘] SUDAH TERBIT Silahkan cek di online shop kalian guys. Nerd itu bukan berarti aku harus culun dan menerima semua ejekan orang-orang. Aku tidak suka ditindas. Aku tidak suka diam. Aku tidak suka kebodohan. Aku tidak suka temanku terluka. A...