Chapter 27

4K 166 2
                                    

[REVISI]

Hai gengs~ seperti biasa titip pesan.

Jangan lupa VOMENT-nya~

Happy read~

➖➖➖➖🌼💖💖🌼➖➖➖➖

"Emangnya lu bisa kerjain soal kelas XII?" tanya salah satu siswi perempuan yang cantik lah. Mungkin deretan kelas atas.

"Entar kalau lu gak bisa, lu mau ajak kita semua shopping di mall?" ejek siswi tadi melanjutkan perkataannya. Wulan tersenyum miring, memandangnya dengan tatapan menantang.

"Kita lihat aja, lagian juga kalau misalkan kalian semua menang Wulan berani kok ladenin kalian semua belanja," jawab Wulan percaya diri.

"Oh ya, konsekuensi kalau kalian kalah dari Wulan juga ada, Wulan mau kalian bersihin seluruh sekolah ini. Setuju? Kalau setuju kita deal sekarang, karena waktunya menipis," tambah Wulan.

Sontak mereka menoleh ke arah jam yang menunjukan pukul 14:00 WIB. Tanda waktu mereka hanya tersisa 1 jam lagi. Secepat kilat mereka berseru kata Deal. Tantangan dimulai.

10 menit berlalu.

"Ok! aku sudah selesai" seru Wulan sambil berdiri dan berkeliling layaknya seorang pengawas.

Mereka tak mendengar ucapan Wulan dan masih sibuk dengan soal mereka. Bahkan mereka tak menyadari kalau Wulan sedang berjalan di depan, mondar mandir dan memainkan Iphonenya, karena lelah dia kembali duduk dan membaca buku yang ada di atas meja guru itu. 45 menit berlalu, barulah ada suara dari salah satu siswa yang mengusiknya.

"Selesai, gue selesai!!" pekiknya langsung berdiri dan memamerkan soalnya pada semua temannya sampai mereka menghela napas kesal dan iri.

"Yah, gak jadi jalan bareng Wulan deh..." pekik Ikbal mendramatisir berhubung dia memang belum selesai.

Siswa itu maju dengan kepercayaan dirinya yang tinggi, mendekati Wulan yang sedang tak peduli dengan lingkungannya karena dia memilih sibuk dengan buku yang sedang dia baca itu. Fokus pandangan mereka semua tertuju pada Wulan dan dia.

"Nih, gue udah selesai. Tepatin janji lu," serunya dan Wulan langsung memalingkan wajah dari buku untuk melihat ke arah siswa itu.

"Kenapa? Tepatin janji?" tanya Wulan heran. Bukannya sudah selesai lebih dulu dari mereka semua.

"Iya... kan gue udah selesai," jawabnya percaya diri. Tawa Wulan pecah seketika, jadi seruan pelannya tadi tidak ada yang mendengarkan? Mungkin iya.

"Astagfirullah, tepatin janji? Wulan bilangnya tadi apa? Coba ingat-ingat dulu deh," ucap Wulan ditengah-tengah tawanya.

"Tadi lu bilang yang udah selesai sebelum lu, boleh jalan sama lu," jawabnya enteng.

"Trus, kakak selesai sebelum Wulan atau sesudah Wulan?" tanya Wulan menahan tawanya.

Siswa itu sedikit mengerutkan kening. "Emang lu udah selesai?" tanya balik dia, Wulan hanya mendorong kertas hasil kerjanya.

"Lu udah kelar?! Kapan?" pekiknya terkejut, bahkan bukan hanya dia yang terkejut, semua siswa/i di sana juga ikut terkejut (kecuali abang-abang tercintanya ya).

"35 menit yang lalu," jawab Wulan santai.

Bagai mendapat guntur di siang bolong layaknya sinetron di tv, kertas ulangan Wulan yang sebelumnya berada di genggaman siswa itu sontak lepas dan terbaring di atas meja. Fian yang melihat terkekeh.

Nerd Metropolitan ✅ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang