[REVISI]
~0*0~
"Hallo, assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam, keponakan tante yang cantik."
Wulan tersenyum senang mendengar balasan dari tantenya.
"I miss you so much aunty," lirihnya.
Tanpa sadar ucapan Wulan merubah ekspresi Ketty dan Fian yang sedang menemaninya duduk menonton tv di ruang tengah. Nethink. 'Apa Lia menelfon karena sudah tahu tentang kondisi Wulan?'
"I Miss you too. Kabar kamu baik di sana?"
"Alhamdulillah baik, tante sendiri?"
"Alhamdulillah tante baik. Sayang, bisa tolong kasih hpnya ke mama kamu sebentar, tante ingin bicara sesuatu."
"Oh iya, tunggu ya tante. Ma ini, katanya tante mau ngomong sama mama," ucap Wulan memberikan HPnya kearah Ketty, dengan ragu Ketty meraihnya lalu berjalan menjauh.
Wulan cuek saja, berbeda dengan Fian yang memerhatikan mamanya selama perbincangan yang memakan waktu cukup lama, film Wulan bahkan sampai selesai. Itu berarti 30 menit telah berlalu.
Wulan memerhatikan Ketty dengan perasaan heran, apa yang dibicarakan sampai selama ini? Tetapi, tepat setelah pikirannya, Ketty selesai.
"Mama sudah selesai?" tanya Wulan memastikan menerima hpnya dari Ketty.
"Sudah. Tapi, tante Lia masih mau ngomong sama kamu."
Wulan mengangguk. "Hallo, tante."
"Hai cantik, maaf lama nunggunya ya?" Wulan tersenyum saja. "Oh iya, tante udah transfer uang jajan kamu, oke?"
"Ha?!" pekik Wulan tiba-tiba melunturkan senyumannya. "Tante gak bercanda kan? Duit jajan Wulan bukannya jadi tanggungan mama sekarang? Kok tante--"
"Karena beberapa bulan belakangan tante sibuk, tante belum bisa mengurus rekening kamu dan sekarang tante punya sedikit waktu senggang, maka dari itu tante telfon buat kabarin kamu tentang ini. Udah ya cantik, besok kamu terima di rekening biasa, oke?"
"Tapi tante—"
"Udah ya sayang bye~"
Tut.
Wulan menatap nanar layar hpnya yang sudah kembali ke walpaper awal, sedetik kemudian matanya terpejam bersama dengan helaan napas lesu.
"Astaga, duit gue nambah lagi, baru juga dapat duit jajan. Itu aja bisa sampe 25 juta perbulan dan ini udah 5 bulan, itu juga baru dipakai buat beli perlengkapan cupu gue, sekarang duit dari tante ngalir lagi? 36 juta/bulan dan ini langsung dikirim 5x lipat. Belum lagi gue kerja di caffe tanpa sepengetahuan yang lain dan ini baru gajian. Apalagi simpanan gue selama ini, terus uang serba-serbi dari tante Lia plus mama yang gue pisah dan gue taro di dalam laci lemari, astagfirullah, mau gue apain duit sebanyak itu?" Pikirnya frustasi, keningnya dia sentuh menandakan pusingnya sang pikiran.
"Ma, perusahaan di Bandung udah lancar?" tanya Fian tiba-tiba, mengalihkan semua pening yang melanda pikiran Wulan.
"Udah kok, udah lancar," jawab Ketty dengan senyum melegakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd Metropolitan ✅ [REVISI]
Fiksi Remaja[END😘😘😘] SUDAH TERBIT Silahkan cek di online shop kalian guys. Nerd itu bukan berarti aku harus culun dan menerima semua ejekan orang-orang. Aku tidak suka ditindas. Aku tidak suka diam. Aku tidak suka kebodohan. Aku tidak suka temanku terluka. A...