Chapter 42

3.7K 175 1
                                    

[REVISI]

Budayakan VOTE sebelum Read!

~0*0~

Selama masa pemulihan, Wulan selalu dimanja oleh Aldi. Bukan hanya Aldi tapi semua-nya sih 😅. Sampai tiba waktunya pemeriksaan akhir untuk menentukan kapan ia diperbolehkan pulang.

"Untuk pemulihan kondisi Wulan berkembang sangat cepat termasuk luka pasca operasi. Selamat Wulan kamu sudah boleh pulang," ujar dokter yang tak lain adalah Vina. Ia ditunjuk sebagai dokter pribadi Wulan selama ini.

Wulan tersenyum senang. Btw, ia ditemani Lia, bukan keluarga besarnya terutama Aldi.

"Terima kasih Vina, kamu sudah menjaga Wulan sebaik mungkin," ucap Lia mewakili rasa syukurnya.

"Sama-sama tante."

"Thanks ya kak Vina, Wulan pulang dulu, dadah~" ucapnya melambaikan tangan.

Lia mendorong kursi roda yang diduduki Wulan keluar. Barang-barang Wulan sudah pasti akan dibereskan nanti, yang terpenting dia sudah diijinkan pulang.

"Tante, Wulan boleh tanya sesuatu?" Wulan membuka percakapan selama perjalanan.

"Boleh, mau tanya apa, hm?"

"Sahabat tante yang kasih Wulan hadiah, benar cuma karena Wulan kasih semangat atau ada hal lebih. Soalnya, Wulan pikir lagi kayaknya gak logis deh kalau sahabat tante itu tiba-tiba kasih hadiah padahal Wulan kan tinggal sama mama di Indonesia, bukan di Australia?" ujarnya panjang lebar.

Lia memberi jeda sebelum menjawab. "Dia hanya sahabat tante, tidak ada yang lebih. Waktu itu kamu lahirnya di Australia bukan di Indonesia dan dia ketemu kamu di situ, wajar dong kalau dia kasih kamu hadiah. Udah ah, jangan tanya hal itu lagi," penutup.

Wulan dapat melihat dengan jelas perubahan ekspresi dan emosi dari Lia. Selama ini Wulan terusik akan satu hal, mengapa saat ia tak sadarkan diri ia malah bertemu dengan sahabat tantenya? Seingat Wulan yang sudah dipengaruhi oleh dunia novel, saat seperti itu seharusnya Wulan bertemu dengan seseorang yang dekat dengannya. Memiliki hubungan khusus dengannya. Tapi, saat itu malah sahabat Lia yang Wulan tidak ingat kapan mereka bertemu (karena ia masih bayi saat itu).

Mereka sampai. Aldi langsung saja mengambil alih, ia membuka pintu dan menggendong Wulan untuk diletakan kembali di kursi roda yang disiapkan Fian. Setelah sekian lama akhirnya Wulan pulang ke rumah. Suasana rumah akan kembali ramai.

Untuk penyambutan pulangnya Wulan, mereka sudah menyiapkan pesta kecil dimana makanan kesukaan Wulan mendominasi. Walaupun sebenarnya Wulan masih harus berhati-hati saat mengkonsumsi sesuatu, setidaknya ia bisa memakan sedikit makanan kesukaannya.

~0*0~

Wulan benar-benar bosan, dia di suruh dikamar sepanjang hari. Wulan hanya perlu istirahat selama beberapa hari, tapi Aldi sudah menentukan harus begini dan begitu, tidak boleh menyentuh hp atu laptop, tidak boleh bekerja! Alhasil, Wulan bosan. Ia sangat bosan.

Mereka yang kelas 12 sedang mendaftarkan diri di tempat kuliah masing-masing, sedangkan Jen dan Nurul sedang membantu Ketty membuat kue di bawah. Dan tentu karena larangan dari Aldi, Wulan tidak boleh membantu. Bagaimana dia tidak bosan.

Nerd Metropolitan ✅ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang