Chapter 36 {Liburan}

3.5K 138 1
                                    

[REVISI]

—Happy Read—

Wulan tinggal bagaikan seorang Ratu di rumah besar Lia yang ada di Australia. Perlakuan untuknya selalu istemewa, terkadang Wulan bingung kenapa hanya dia yang diperkenankan tinggal di sini, dibiarkan berbuat sesuka hati, dan hanya dia yang bisa berbicara sesantai ini pada Lia. Hanya Wulan.

"Tante," sapa Wulan memasuki ruang kerja Lia.

"Hai sayang," Lia berbalik menyapa dengan senyum ramah. Ia menutup beberapa berkas dan membuka berkas yang lain. Sangat sibuk.

"Maaf tante sibuk akhir-akhir ini, jadi lupa kalau kamu mau liburan," sesal Lia masih melakukan kegiatannya.

Ini kali pertama Wulan melihat Lia tidak bisa berbicara sambil menatap dirinya.

"Gak apa-apa tante. Kalau tante masih sibuk, Wulan bisa balik lagi nanti-"

"Gak, jangan," cegah Lia seketika. Wulan kembali duduk, merasa sungkan menatap tantenya yang begitu sibuk tapi tetap meladeni dirinya.

"Tante mau bicara sama kamu penting," tutur Lia untuk yang terakhir kalinya membuka sebuah berkas. "Ini, surat izin praktek kamu untuk di Indonesia sudah selesai," timpal Lia memberikan berkas yang dibukanya tadi.

Wulan membulatkan mata terkejut. "Ini gak bercanda kan, tante?" tanya Wulan terlihat sangat senang.

"Gak mungkin kan tante bercanda tentang hal sebedar ini," balas Lia memancing kekehan pelan. Wulan menerima surat izinnya dengan sangat senang.

"Oh, dan satu hal lagi, tante sudah mengatas namakan beberapa perusahaan tante yang ada di Inggris atas nama kamu," ucap Lia jelas.

"Wait! Tante mengatas namakan perusahaan tante yang ada di Inggris? Maksudnya?" tanya Wulan bingung. Ras senangnya teralihkan.

"Perusahaan di Inggris? Wow, gak main-main kalau kasih hadiah." Batin Wulan memuji pemberian Lia.

"Tante ingin kamu belajar mengelola perusahaan, walau pun tante belum memberikan hak keseluruhan, tante yakin kamu bisa. Dan sebagai hadiah tambahan, jika kamu berhasil semua asset tante untuk kamu," jelas Lia.

Wulan terkejut bukan main. Wulan baru saja membangun perusahaan, lalu sekarang dia harus mengelola separuh perusahaan Lia yang ada di Inggris secara bersamaan. Bagaimana dia tidak terkejut. Belum lagi kalau dia berhasil dan mendapat seluruh asset milik Lia. Mau diapakan semua hartanya?

Urusan sekolah, perusahaan miliknya, gelar dokternya, dan sekarang perusahaan Lia. Betapa banyaknya urusan Wulan, yang dia pikirkan adalah perusahaan baru miliknya. Apa ia bisa membagi waktunya?

"Wulan? Sayang? Hei," tegur Lia melambaikan tangannya untuk menyadarkan sang gadis kecil yang baru saja mendapat hadiah besar.

"Eh! Iya, tante!"

"Tentang laporan akan tante kirim lewat e-mail, supaya kamu bisa mengurus perusahaan dengan mudah. Oh ya, tante juga sudah menyiapkan asisten pribadi untuk kamu, silahkan masuk!" jelas dan perintah Lia kepada seseorang yang ada dibalik pintu, Wulan menoleh dan mendapati sosok perempuan cantik yang berumur 20 tahun.

"Siang tante, Wulan," sapanya. Lia hanya membalasnya dengan anggukan saja, sedangkan Wulan tersenyum senang dan hampir saja ia memekik.

"Jadi Wulan, bagaimana sayang? kamu terima tawaran tante?"

Dia harus berpikir jernih. Jangan hanyut dalam hal yang belum ia lakukan.

"Wulan terima, tapi Wulan mau tanya satu hal, boleh?" ucap Wulan, Lia mengangguk.

Nerd Metropolitan ✅ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang