"Ekstra Part"~~※Kebohongan※

2.9K 102 2
                                    

[REVISI]







Kebahagiaan datang bersama dengan kesedihan.
Apa aku bisa menyembunyikan hal ini sampai nanti kau mengeluarkan suara tangis pertamamu?
Bantulah diriku...
Kumohon...
Jangan biarkan siapapun mengetahui ini sampai dirimu lahir.
Bantulah mama ya sayang.

"Sayang minum susunya dulu."

Dengan cepat Wulan menutup buku kecil bersampulkan fotonya dan Aldi yang sudah dihias sedemikian rupa olehnya.

"Nulis apaan sih? Kok sampe serius banget?" Aldi bertanya setelah duduk disamping istrinya itu.

Baru saja Aldi ingin menaruh susu yg dia buatkan untuk Wulan diatas meja, dengan semangat Wulan meraihnya dan meneguknya hingga tandas.

"Kebiasaan lupa minum susu," ucap Aldi beralih mengusap perut Wulan yang mulai membesar.

"Maaf... hehe."

Ini sudah masuk bulan ke-5 Wulan mengandung, bayinya sehat tapi ada satu hal yang dia sembunyikan. Satu hal yang ia kunci serapat mungkin dari semua keluarganya. Termasuk Aldi.

"Kamu belum jawab pertanyaan kakak," ucap Aldi membuat Wulan mengerut bingung.

"Pertanyaan apa?"

"Kamu nulis apa sampai serius banget, hm?"

"Nulis catatan kondisi pasien," dustanya.

"Tapi kenapa nulisnya dibuku spesial kayak gitu? Itukan buku yang kakak kasih buat nulis curhatan kamu tau." Aldi sedikit tak terima.

Buku hadiah untuk ulang tahun Wulan yang ke-20 2 bulan lalu, buku yang sudah diedit sedemikian rupa. Setiap lembarnya terdapat foto mereka berdua, dan tentang sampulnya itu hanya improfisasi dari Wulan saja.

"Aku curhat kok, curhatan aku banyak banget malah," ucap Wulan merapikan semua berkas-berkas yang ada di meja. Termasuk buku kecil itu.

"Coba sini kakak mau liat."

Baru saja Aldi ingin mengambilnya, Wulan langsung menyingkirkan buku itu dari atas meja. Dia menggenggam buku itu erat-erat.

"Jangan! Ini R.A.H.A.S.I.A."

"Kenapa harus ada kata R.A.H.A.S.I.A sama suami sendiri, sini kakak mau liat. Halaman pertama aja deh, kakak baca ya..." mohon Aldi mengadahkan tangannya dihadapan Wulan.

Tak tega melihat suaminya memohon seperti itu. Tapi dia sama sekali tak boleh memberitahukannya pada siapapun sampai semuanya selesai.

Wulan menggeleng. "Nggak boleh! Nanti kakak tanya aja sama dede bayi."

Aldi menarik tangannya dan menatap Wulan dengan kerutan di dahi.

"Dede bayi? Maksudnya?"

"Buku ini nanti cuma boleh dibaca sama dede bayi, kalo kakak mau tau tunggu dede bayinya bisa baca dulu, OK!" jelas Wulan kemudian pergi ke dalam kamar untuk menaruh semua berkas-berkas tadi sekaligus buku kecilnya yang dia simpan ditempat rahasia.

Wulan menatap Aldi yang masih duduk dengan tatapan sendu. Sedih sekali dia harus menyimpan rahasia dengan suaminya.

Bagaimana bisa dia mengatakan semuanya? Bagaimana bisa dia menghilangkan senyum yg ada diwajah semua keluarganya? Biarkan mereka bahagia. Dia hanya bisa berharap bahwa nanti adalah kesedihan terakhir yang didapatkan keluarganya.

Kesedihan terakhir.

Melihat pergerakan Aldi yang ingin berbalik, Wulan buru-buru menghapus air matanya dan tersenyum.

Nerd Metropolitan ✅ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang