Chapter 24

4.5K 154 3
                                    

[REVISI]

~0*0~

1 Minggu kemudian

Mereka memutuskan untuk pulang, tapi sebelum itu mereka memilih untuk singgah di rumah kediaman Fian dan keluarga. Karena mereka ingin beristirahat sejenak.

"Assalamu'alaikum, mama~" teriakan Wulan menggema saat dia menjadi orang yang pertama kali masuk ke dalam rumah yang dia tinggalkan selama semiggu itu.

"Wa'alaikumussalam," jawaban salam dari bibi terdengar beriringan dengan kemunculan beliau di ruang tengah, dimana mereka semua sudah duduk bersandar di sofa.

"Eh, bibi, papa sama mama dimana bi?" tanya Wulan ketika dia hanya melihat bibi seorang, tanpa kedua orang tua tercintanya.

"Udah ke luar negeri non, ada urusan katanya," jawab Bibi. "Bibi ambilin minum dulu ya, non," sambung Bibi.

Beberapa menit kemudian jus jeruk datang, Wulan dengan segera meminumnya. Rasanya fresh.

Ddrrtt.. Ddrrtt..

Hp Wulan berdering, pertama dia melihat screennya tertera nomor internasional. Buru-buru dia mengangkatnya, walau pun dia tidak tahu siapa yang berani menelfonnya dengan biaya semahal itu.

"Hello?"

"Hello anak tante yang cantik~"

"Aunty?! I Miss you so much!"

"Tante juga kangen sayang. Btw, Happy brithday cantik. Maaf, tante terlambat."

"It's oke."

"Udah ya sayang, tante cuma ucapin selamat buat kamu. Tante lagi sibuk juga soalnya. Oh ya, kamu di sana jangan lupa makan yang teratur, jangan makan sembarangan dan jaga kesehatan, oke. Tante gak mau dengar kamu sakit, bye sayang."

"Iya tante cantik, bye."

"Siapa yang telfon, Lan?" tanya Nurul.

"Oh, ini tante Lia di Australi, yang ngurus gue dari kecil," jawab Wulan senang.

"Ohh ceritanya mama kedua nih?" sahut Jen.

"Bisa dibilang kayak gitu."

"Wulan," panggilan Aldi membuat Wulan otomatis menoleh.

"Iya bang, kenapa?"

"Boleh ngomong sebentar?" tanya Aldi dengan pelan seperti berbisik.

"Boleh, mau ngomong apa?" Wulan kembali bertanya. Masih dengan posisinya yang duduk di sofa ditemani jus jeruk yang sesekali akan dia seruput.

"Gak disini, ikut gue yuk," ucap Aldi menarik lengan Wulan menjauh dari sana dan saat mereka hampir mendekati pintu Fian menegur.

"Mau dibawa kemana adik gue, Di?" teriak Fian di posisinya.

"Gue pinjam Unyu lu sebentar!" teriknya juga. Dan tanpa mau mendengar apa-apa lagi, Wulan diajak masuk ke dalam mobilnya kemudian mereka go!

"Bang Aldi kita mau kemana?" tidak ada rasa cemas, justru tenang dan biasa saja. Aneh dia.

"Udah duduk aja, gue gak bakal macem-macem kok," jawab Aldi.

Wulan yang memang tidak curiga dan bingung mengangguk saja. Menunggu dimana permberhentian mereka. Sampai di sebuah toko yang terlihat seperti toko aksesoris, dimana dari luar kaca toko terlihat berbagai macam boneka beruang yang Wulan suka.

Nerd Metropolitan ✅ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang