[REVISI]
— ♡ —
Hai... hai.... readers.
Please jangan lupa budayakan VOTE nya sebelum baca 😙😙Author pengen nulis diakhir chapter tapi kalian pasti jarang baca, makanya Author tulis di awal chapter kali ini.
Jadi jangan lupa VOTE nya ya.
➖➖➖➖🌼💖💖🌼➖➖➖➖
Sampai di kamar, Wulan merebahkan dirinya di atas kasur lalu menutup mata. Dia lelah, itu yang dia rasakan.
Hampir saja Wulan menghampiri dunia mimpi, namun dering ponselnya menarik kembali pintu mimpi yang hendak terbuka. Dengan malas Wulan merubah posisinya menjadi bersandar pada sandaran kasur lalu meraih ponselnya di atas nakas.
"Dari abang Aldi? Ngapain dia chat malam-malam?" gumam Wulan memandang heran sang layar yang tengah menampilkan sebuah nama yang paling dia tunggu kehadirannya seharian ini. Masa sih.
"Malam Wulan.""Malam juga bang. Ada apa bang?"
"Gak ada apa-apa."
"Lho? Kalau gak ada apa-apa kenapa abang chat Wulan?"
"Cuma mau mastiin lu udah tidur atau belum."
"Tadinya sih udah mau tidur, cuma hp Wulan bunyi ada chat dari orang."
"Siapa?"
"Siapa aja boleh."
"Wkwkw. Yaudah, kalau udah mau tidur. Sorry ganggu, good night cantik. Nice dream."
"Good night and nice dream."
End.
Hanya itu tapi berhasil membuat Wulan memerhatikan isi chatnya terus-menerus. Biasanya Aldi mengirim pesan singkat kalau ingin menanyakan keberadaan Fian dan ini kali pertama Aldi mengirim pesan singkat hanya untuk memastikan dirinya tidur atau tidak? Lucu sekali.
Pagi pun datang. Sekolah kembali, dengan penampilan nerd seperti biasa, Wulan turun menuju ruang makan. Senyumnya menghias. Mimpi indah pasti dia.
"Morning," sapanya cepat memberi rutinitas pagi pada keluarganya.
"Morning sayang." Hanya Ketty yang membalas karena ketiga abang dan satu calon kakak iparnya sedang asik mengunyah makanan.
Wulan duduk di samping Fian, menerima suguhan piring berisi makanan kesukaannya dari Ketty. Sarapan seperti biasa, namun perginya yang tidak biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd Metropolitan ✅ [REVISI]
Novela Juvenil[END😘😘😘] SUDAH TERBIT Silahkan cek di online shop kalian guys. Nerd itu bukan berarti aku harus culun dan menerima semua ejekan orang-orang. Aku tidak suka ditindas. Aku tidak suka diam. Aku tidak suka kebodohan. Aku tidak suka temanku terluka. A...