Chapter 44

3.4K 143 1
                                    

[REVISI]

~0*0~

"Lo lain kali jangan kayak gitu lagi. Lu itu harus jaga kondisi, jangan kerja terus. Lu mau bolak-balik ke rumah sakit terus, ha!" omel Stevan menggema di ruang bernuansa pink putih tersebut.

"Iya, iya, sorry kenapa. Lagian juga, lu kenapa gak bantuin gue!" marah balik Wulan.

Yap, kemarin setelah pergi berkeliling di perusahaan lamanya, ia melarikan diri ke sebuah restoran karena ingin bertemu seseorang, tapi ternyata sakitnya kambuh, jadi dia harus dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan dan baru saja bangun siang ini.

"Jangan ikut ngomel deh. Jelas-jelas ini salah lu, udah tahu baru sampai langsung keliling perusahaan, terus gue meleng dikit kabur ke restoran," lagi dan lagi Stevan mengomel.

"Iya! I'm sorry Stevan William!" ucapnya penuh penekanan.

Stevan menghembuskan napas kasar. "Oke, kali ini gue maafin, tapi lain kali gue kurung lu selama 2 minggu di rumah dan lu dilarang berurusan dengan perusahaan!" tegas Stevan membuat Wulan geram. Ia menatap sengit kearah Stevan.

"Oke fine, gue gak akan kayak gitu lagi," tutur Wulan pasrah.

"Eh, tapi, darimana lu kemarin? Lu gak jaga gue kan seharian kemarin," tanyanya.

Stevan memberi sebuah undangan yang ia dapat dari Fian kemarin sore. Wulan menerimanya.

Aldi & Laila

Senyum sendu terukir diwajah cantik itu. "Dia sudah bahagia," gumamnya pelan.

"Siapa yang bahagia?" tanya Stevan penasaran. Undangan itu kembali diletakan di atas nakas.

"Mereka lah, siapa lagi. Aneh lu!" sahut Wulan sewot.

Stevan memutar bola matanya malas. "Lu udah lihat tanggalnya kan? Besok siang, kita berangkat."

Wulan mendengus. "Ada-ada aja acara tunangan kok siang-siang," cibirnya.

"Eh, tapi nanti gue datang telat ya, gue mau ketemu sama teman lama," tambah Wulan.

"Yasudah, tapi jangan lama-lama banget. Jangan datang pas acara udah selesai, kasihan mereka nunggu lu nongol tahu gak," ceramah yang bagus.

"Bawel lu ya. Awas kalau keluar jangan lupa pakai payung, kasihan lu baru kena matahari dikit aja udah berubah jadi bawel."

Mereka kenapa jadi berdebat?

~0*0~

Hari pertunangan Aldi dan Laila dilaksanakan di gedung yang sangat mewah. Gedung yang sebenernya milik keluarga Liam. Laila memakai busana tanpa lengan berwarna biru dengan rambut yang disanggul. Sedangkan Aldi dia memakai setelan jas berwarna hitam dengan dasi kupu-kupu, sangat tampan.

*Liat di mulmed*

Acara demi acara sudah berlalu, bahkan pertukaran cincin sudah dilakukan. Tapi, dimana dia?

Stevan terus saja melirik kearah pintu masuk, berharap wanitanya datang. Tapi setiap dia akan menoleh geng Fian selalu mengajaknya mengobrol.

Nerd Metropolitan ✅ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang