Chapter 49

5K 168 2
                                    

[REVISI]

~0*0~

Hari pernikahan tiba!!🙌🙌🙌🙌🙌🙆🙆🙆🙆🙆🙆

Wulan sudah cantik dengan kebaya putih, ia duduk di dalam kamarnya menunggu Aldi selesai mengucapkan Ijab qobul.

Sedangkan Aldi sudah tak sabar ingin melihat Wulan yang mengenakan kebaya putih dan dandanan ala pengantin. Wajah cantik polos lugu itu akan terpoles segala macam kelengkapan makeup yang selama ini dihindarinya.

Ijab qobul dilakukan. Sekali ucap Aldi menyelesaikannya, tanpa ada kesalahan dan keraguan sedikitpun.

Kata Sah menggema, memekan Jen, Nurul, Tsania, dan Ratna naik untuk menjemput Wulan.

"Subhanallah, Allahu Akbar~ Kenapa bisa ada wanita secantik ini~" pekikkan mereka berempat secara bersamaan jelas sampai terdengar di bawah.

Wulan terkekeh. "Bisa kita turun sekarang?"

Pertanyaan Wulan sudah jelas menandakan ketidak sabarannya ingin bertemu Aldi. Jen, Nurul, Laila dan Ratna terkekeh.

"Oke! Sepertinya si cantik tidak sabar ingin melihat pangerannya," ledek Jen menggandeng tangan Wulan.

Begitu juga Ratna, sedangkan Tsania dan Nurul berjalan mengiringi Wulan dibelakang. Melangkah perlahan dengan senyuman yang manis.
Semua mata tertuju pada Wulan, senyum menghias di wajah para tamu bahkan Aldi tak pernah lepas memandang Wulan.

"Terlalu cantik," bisik Aldi meraih tangan kecil itu. Wulan tersipu malu.

Aldi memasangkan cincin pernikahan mereka kemudian mengecup kening Wulan sedangkan Wulan segera meraih tangan Aldi untuk di kecupnya juga.

Suara tepuk tangan memenuhi rumah kediaman Syam. Setelah itu mereka bergegas menuju gedung tempat resepsi. Sedangkan Wulan, Jen, Nurul, Laila, Tsania dan Ratna pergi menuju ruangan yang ada di samping gedung. Membantu Wulan mengganti kebayanya dengan gaun pernikahan yang sungguh sangat cantik.

"Ciee yang udah punya suami. Ekhm, ekhm," ledek Nurul. Ia merapikan gaun Wulan.

"Tahu nih yang udah jadi istri abang Aldi mah beda," sambung Tsania membuat Wulan tersenyum malu.

"Itu juga karena kalian kali, tadinya gue mau relain kak Aldi gitu aja ke Laila. Tapi gue gak ikhlas, apa dia semenderita itu pas gue pergi?" dia penasaran dengan kelengkapan cerita Aldi selama tiga tahun belakangan.

"Nanti juga lu tahu, pasti dia bakal cerita dan gue jamin lu pasti nangis tujuh hari tujuh malam," seru Ratna sekaligus meledek.

"Eh udah, udah, jangan ngobrol mulu, nanti kita diomelin sama abang Aldi istrinya gak datang-datang," sahut Jen. Benar, mereka harus cepat atau Aldi akan memarahi mereka.

Namun, sepertinya Wulan ingin bermain. Ia memiliki sebuah ide jahil.

"Et! Tunggu dulu," cegahnya.

Tsania, Nurul, Jen, dan Ratna berhenti karena intrupsi Wulan. Ia berbisik sebentar kemudian mereka semua mengangguk dan pergi menuju gedung acara.

~0*0~

Para tamu sudah tidak sabar menunggu, terutama Aldi. Dimana istrinya?

9:30 WIB

Sudah satu jam Wulan belum datang juga. Dan sebelum Aldi bertanya kepada Ketty atau Lili, 4 bidadari cantik lainnya datang, dimana 2 diantara mereka sudah dimiliki oleh pangeran mereka masing-masing (Ratna & Fian, Jen & Faiz).

Nerd Metropolitan ✅ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang