Mata bermanik cokelat milikku telah merenung cukup lama tanpa berkedip membuat segumpal air menumpuk dicekungan kelopak bawah mataku, meratapi kenangan pahit dan manisku secara bersamaan sebelum sesudah menikah dengan kedua pria yang sampai saat ini masih berada didalam kedua rongga hati, jiwa, dan ragaku.
Miris aku mengatakan embel-embel 'rongga' tapi apalah dayaku karena kenyataan memang mengatakan aku memiliki dua orang suami, tidak seperti gadis pada umumnya yang jatuh cinta pada satu orang lelaki lalu mereka hidup bahagia sampai akhir hayat hidup mereka. Bahkan meskipun aku masih kuliah teman-teman seangkatanku tidak mengetahui bahwa aku sudah menikah dengan dua orang laki-laki yang sangat mereka dambakan di universitas Jaegu.
Kebenarannya mereka hanya menganggap aku hidup senang dan bahagia. Tidak semudah itu untuk menjalaninya, aku cukup susah mengurus keduanya yang punya keegoisan tersendiri. Terkadang aku selalu merutuki sikap kelembutan hati yang melekat didalam diriku, andai aku bisa bersikap lebih tegas dan dari awal menolak secara mentah tawaran kedua orang tuaku untuk menjalani kehidupan sebagai seorang poliandri.
Jangan kembali melibatkan diriku dalam sebuah pilihan ketika berada dilingkungan kampus, aku tidak bisa memilih saat disuguhkan pertanyaan yang membuat lidahku keluh untuk menjawabnya. Disisi lain teman-temanku sangat penasaran siapa yang akan aku pilih menjadi pasangan hidupku misalkan Baekhyun dan Chanyeol melamarku. Sedangkan disisi lain telah kulihat perubahan wajah kedua suamiku yang begitu masam sambil menyibukkan diri, tidak ingin mendengar jawabanku.
Sekali lagi aku tekankan bahwa menjadi seorang poliandri adalah kesalahan terbesar dalam hidupku meski 50% aku dapat merasakan kebahagiaan dari dua pria yang kini menjadi suamiku. Sesungguhnya aku cukup senang memiliki dua suami, hanya saja aku yang terlalu bodoh tidak mampu menetapkan perasaanku yang sesungguhnya diantara Baekhyun dan Chanyeol karena sedikit saja melukai diantara keduanya maka aku akan sangat menyesal.
Sekarang yang harus aku pikirkan untuk kedepannya adalah membuat Baekhyun dan Chanyeol damai agar diantara keduanya tidak timbul rasa keegoisan untuk memiliki aku seutuhnya. Kedua iblis itu harus aku lumpuhkan dengan cara yang halus tapi terkesan kasar, yeah tampaknya aku harus pergi dari rumah dan menghirup sedikit udara bebas.
Selain itu, aku harus lebih belajar dari pengalaman seseorang yang bernasib sama denganku. Meski aku harus mencarinya sampai ke ujung dunia aku tak keberatan asalkan aku dapat lebih belajar dari pengalaman mereka.
Didepan lingkungan rumahku, aku menyeret koper yang terkesan simple untuk aku bawa kemana pun. Sebelum pergi ada rasa keberatan meninggalkan rumah yang menyimpan kenangan selama satu tahun lebih itu, dan setelah hari ini aku akan kembali menjalani aktivitas sebagai seorang mahasiswa hukum begitu pula Baekhyun yang menjalani profesinya dibidang musik dan Chanyeol sebagai mahasiswa manajemen.
Kami bertiga berbeda jurusan dan itu terasa lebih baik untuk meminimalisir kenyataan bahwa aku telah memiliki keduanya yang sangat populer dikalangan mahasiswa lainnya. Terkadang aku cemburu melihat kedekatan mereka dengan wanita lain atau melihat tingkah penggemar mereka yang berlebihan, tapi setidaknya aku bisa mengontrol diri, tidak seperti Baekhyun dan Chanyeol yang terkadang menunjukkan rasa kecemburuan mereka secara terang-terangan.
Satu alasanku belum siap melayani nafsu buas yang sudah bisa aku lihat dari keduanya, jika nanti aku berbadan dua maka akan sulit bagiku menjalani kehidupan sebagai mahasiswa begitupun dengan mereka.
Belum lagi penggemar keduanya yang terkadang berencana mencelakai aku dengan berbagai macam cara, maka dari itu aku berusaha menjaga jarak dari mereka selama berada di kampus.
Sedikit sedih namun hanya itu caraku untuk bertahan selama kurang lebih satu tahun lagi berada di universitas bersama mereka berdua. Setelah aku lulus kuliah aku akan membuka peluang bagi mereka, namun terkadang aku tidak bisa berpikir jernih untuk memberikan hal yang berharga dari hidupku untuk pertama kalinya di antara mereka. Sekali lagi ku tekankan, Suamiku ada dua.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Choice [✔]
FanfictionSebelumnya aku tidak pernah membayangkan di waktu beranjak dewasa, aku akan mendapatkan hadiah pernikahan yang sulit. Bukan pernikahan normal seperti hal biasanya di lakukan dua orang insan yang saling mencintai, bahkan aku tidak bisa memberikan cin...