Dadaku bergetar, berkicau saat tiba di rumah. Aku melirik Baekhyun sejenak, berpikir apakah dia akan benar-benar melakukannya. Oh, tidak! Pikiranku, tenanglah. Jangan berpikiran negatif.
Tangan Baekhyun semakin erat menggenggam tanganku, kemudian aku sedikit tersentak saat dia menghimpitku ke dinding. Kami saling menatap intensif, namun setelahnya Baekhyun tertawa lepas. Dia mengecup singkat keningku, "Aku bisa merasakan dadamu bergetar, nona Bae," godanya.
Tatapan teduhnya itu membuatku menggila kemudian tanpa sadar menaruh telapak tanganku pada wajahnya sekedar mengusap lembut pipinya.
"Nona Byun," selaku kemudian, dan membuat Baekhyun tersenyum hangat.
Kami menoleh saat mendengar suara seseorang yang terbatuk-batuk. Aku tertawa terbahak-bahak melihat Wendy memukul keras belakang kepala Chanyeol kemudian menatapnya kesal. Karena perbuatannya mereka seolah-olah terlihat seperti penguntit.
"Kita tidak bermaksud melihat kemesraan mereka kok," bela Chanyeol dengan tatapan protesnya kemudian cemberut. Ku lihat Seung Hoon sudah tertidur nyenyak di dekapan Chanyeol.
"Tadinya kami ingin pulang tapi melihat kalian berdua masuk berbarengan aku rasa sekarang semuanya sudah baik-baik saja, kan?" goda Wendy sambil berdehem sejenak.
"Eoh," balas Baekhyun dengan anggukan singkat kemudian mengusap lembut kepalaku. Dia menatapku cengengesan saat aku menoleh padanya.
"Syukurlah kalian sudah baikan sekarang," lega Seulgi sambil mendorong kursi roda Sehun juga hendak berpamitan pulang. Sehun tersenyum bahagia menatap kami yang seperti ini.
Syukurlah semua orang bahagia melihat kami bersama.
"Oh, ya. Seulgi-ya, Sehun-ah, apa keputusan kalian sudah matang untuk tinggal di tempat lain?" cemas Baekhyun. Soalnya pasca kepulangan Sehun usai menjalani terapi, Sehun langsung mengutarakan maksudnya itu.
"Kami sudah sangat membaik berkat bantuanmu, Baekhyun-ah. Hyung, jeongmal gomawoyo," balas Sehun benar-benar berterimakasih.
"Jangan segan-segan untuk menghubungiku jika kalian perlu bantuan, lagipula kita ini sudah seperti keluarga," ujar Baekhyun sumringah sambil menepuk pelan pundak Sehun. Ku lihat Sehun tertawa getir untuk sesaat.
"Hmm... Sepertinya kondisi di luar sana sangat buruk mengetahui semua orang termakan kesalahpahaman tentang Prive Corporation. Baekhyun-ah, aku rasa kau harus kembali aktif di B.I Corporation untuk meredakan amukan massa di luar sana," ujar Chanyeol menyarankan.
"Itu perusahaan keluargaku, selama ini Chanyeol yang mengurusnya saat aku menyibukkan diri dengan Prive Corporation," jawab Baekhyun saat aku menoleh padanya membawa rasa kebingungan.
Sebelum keluarga kecil Chanyeol dan Sehun benar-benar pulang dari sini, Baekhyun mengingatkan sesuatu hal.
"Jangan lupa besok, ya!" katanya sambil tersenyum lebar kemudian melambaikan tangannya.
"Oh, iya. Wang Eun sudah tidur dikamarnya," jelas Wendy sebelum menutup pintu rumah.
Aku benar-benar bersyukur Tuhan memberikanku Wang Eun dalam hidup ini, dia berbeda dengan anak lain diluar sana. Meskipun cengeng, tapi dia bisa mengerti bagaimana kondisi orang tuanya. Dia mudah di tinggal sendirian bersama sanak keluarga.
"Memangnya besok ada acara apa?" tanyaku penasaran, Baekhyun hanya mengulum senyumnya sambil menatapku menggoda.
"Rahasia sampai hari esok tiba," balasnya dengan wajah menyebalkan sehingga membuat hatiku tergerak untuk memukul keras lengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Choice [✔]
FanfictionSebelumnya aku tidak pernah membayangkan di waktu beranjak dewasa, aku akan mendapatkan hadiah pernikahan yang sulit. Bukan pernikahan normal seperti hal biasanya di lakukan dua orang insan yang saling mencintai, bahkan aku tidak bisa memberikan cin...