Ceritanya makin ngebosenin ya guys?
Kedepannya aku harap lebih kasih pendapat ketimbang bilang, "next thor". Agar aku tahu prestasi aku nulis tuh sampai di mana; apa yang harus diperbaiki kedepannya.
T_T
Rasa hangat menjalari tubuhku, hal itu menarikku untuk membuka mata dengan gerakan perlahan dan terlihatlah wajah tenang suamiku. Tangannya yang melingkar erat di pinggangku, membuat rasa nyaman tersendiri. Rasanya aku tidak mau bangun setelah tadi malam melihatnya menangis tersedu-sedu untuk pertama kalinya.
Sosok Baekhyun yang seperti itu membuatku ketakutan.
"Sudah bangun?" Baekhyun menggumam kecil sembari membuka matanya dengan mudah. Tentu saja aku tersentak kaget hendak menjauhinya namun dia menahan pergerakanku sambil mengecup keningku sekilas.
"Gomawo," ungkapnya lembut penuh kasih sayang.
Aku hanya bisa mengerjapkan mataku berulang kali sehingga membuatnya tertawa gemas.
Wajahku seketika memerah saat mengetahui kondisi tubuhku, segera ku sembunyikan wajah maluku di balik bantal takut Baekhyun akan menggoda.
"Kau yang memancingku loh," tuturnya sambil terkekeh pelan.
Aku meghela nafas kemudian hendak beranjak setelah berpamitan pada Baekhyun untuk membersihkan diri. Namun, perkataan Baekhyun berhasil mencegat langkahku.
"Mandi bersama saja," katanya dengan evil smile kemudian menggendongku dengan menunjukkan wajah mesumnya.
"Kau ini seperti pengantin baru saja," goda Baekhyun sambil mencuri ciumanku berulang kali. Aku hanya bisa mengomelinya berulang kali, namun hal itu menyenangkan kalau di pikir ulang.
-o0o-
Baekhyun masih membenahi dirinya sedangkan aku mulai menyibukkan diri untuk menyiapkan sarapan setelah mendudukkan Wang Eun di salah satu kursi meja makan dan mengenakannya celemek kecil agar makanan tak tumpah di bajunya.
"Eomma, semalam Wang Eun pergi ke sekolah bersama appa!" curhat Wang Eun antusias, terbukti dari caranya yang memukul kecil meja dengan sendok yang sedang ia genggam.
Dengan cepat aku menoleh, menunjukkan wajah terkejut. Nafasku sedikit tercekat. Sepertinya Baekhyun mendaftarkan Wang Eun untuk memulai sekolahnya.
"Teman Wang Eun banyak yang membawa ibu mereka untuk pergi bersama," lanjut Wang Eun sambil menghela nafasnya.
"Apa Wang Eun sedih eomma tidak bisa datang bersama Wang Eun?" tanyaku penuh penyesalan saat Wang Eun berusaha keras untuk berbohong dengan menggelengkan kepalanya kuat-kuat sembari tersenyum bahwa dirinya baik-baik saja padahal matanya jelas berkaca-kaca.
Aku hanya bisa mengecup puncak kepalanya sambil memeluknya kemudian mengusap lembut punggungnya, berharap Wang Eun tidak memikirkan hal itu terlalu larut.
Pelukan yang menghampiriku tak membuatku terganggu sama sekali saat memasak. Baekhyun menumpukan dagunya pada pundakku.
"Senang sekali melihatmu bisa lebih lama berada di rumah," gumam Baekhyun sesekali mengecup leherku lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Choice [✔]
FanfictionSebelumnya aku tidak pernah membayangkan di waktu beranjak dewasa, aku akan mendapatkan hadiah pernikahan yang sulit. Bukan pernikahan normal seperti hal biasanya di lakukan dua orang insan yang saling mencintai, bahkan aku tidak bisa memberikan cin...