Day by Day

591 67 8
                                    

Hayy sudah lama tak melihat votement kalian hahah enjoy~
______________________________________

Di sepanjang jalan yang menjadi saksi bahwa aku dan Baekhyun jalan berdampingan, anehnya kami hanya terdiam setelah kejadian itu. Ughh, kenapa rasanya secanggung ini padahal aku sudah sering berada disekitar Baekhyun.

Ketika menoleh, pria itu tampak mengusap tengkuk lehernya. Entah kenapa saat melihat sisi wajahnya, darahku berdesir. Aku merasa malu kemudian mengelak dengan cepat.

Rasanya sejak kenyataan datang kepadaku sekedar mengklaim aku ini Joohyun, suasana sedikit berubah saat aku berada bersama Baekhyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasanya sejak kenyataan datang kepadaku sekedar mengklaim aku ini Joohyun, suasana sedikit berubah saat aku berada bersama Baekhyun.

"Waeyo?" Suara penuh kelembutan itu membuatku tersentak. Aku tahu Baekhyun kini memperhatikanku.

"Eoh?" balasku pelan kemudian menoleh sekedar menatapnya, akan tetapi sejenak menatapnya di sisi mataku terlihat sepintas cahaya yang membuat gendang telinga berdengung.

"Aaaaaaaaa!!" pekikku sambil menutup telinga dengan kedua tangan kemudian tanpa sadar berlari ke arah Baekhyun, bersembunyi di dalam dekapannya.

Selang beberapa waktu kilat itu tak lagi terdengar, telingaku menangkap suara tawa cekikikan milik Baekhyun. Mataku membulat saat menyadari hal apa yang telah aku lakukan. Sontak saja aku langsung mengambil ancang-ancang menjauhinya. Aku melipat tanganku didepan dada sambil mengelak dari setiap tatapannya.

"Merajuk," sindirnya dengan nada menahan tawa, tentu saja aku tahu!

"Tapi sekarang aku serius," ujarnya yang sampai detik ini belum aku ladeni.

"Apa kau mau aku beritahu rahasia?"

Ekor mataku melirik bayangan Baekhyun.

"Aku disini," kekehnya sambil menangkup kedua pipiku untuk menatapnya yang tahu-tahu sudah berada didepanku. Alhasil, aku hanya bisa mengerjapkan mataku.

"Kau mau tahu tidak?" desak Baekhyun dengan senyuman nakal.

"Tidak perlu," tolakku, padahal sebenarnya aku ingin tahu. Apakah ini yang namanya gengsi?

"Ada baiknya kau menarik dan menghembuskan nafas sebelum aku memberitahumu," ujar Baekhyun sambil tersenyum.

Keningku mengerut, karenanya alisku sedikit terangkat. Kenapa aku harus melakukannya?

Rasa bingungku membuatku menolak melakukan saran Baekhyun.

Baekhyun yang tersenyum-tersenyum sedari tadi mengambil keputusan untuk memelukku erat. Aku termenung ditempatku. Rasanya rohku sedang pergi sejenak ke suatu tempat untuk menyampaikan rasa bahagiaku namun ragaku ada di sini. Iya, aku merasa senang hanya karena diperlakukan seperti ini.

The Best Choice [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang