A Kiss - Still Love You

1.4K 182 58
                                    

"Joohyun-ah, kau harus makan sayang."

Ibuku terus memanggil namaku, menyuruhku untuk menjaga kesehatan diri tapi apa yang aku lakukan?

Tentu saja bergelung dibalik selimut.

Mataku membengkak, hidungku rasanya tertutup oleh sebuah lendir yang banyak diproduksi oleh kelenjar mukosa karena aku terus menangis, tiada hentinya.

Setelah kejadian menyakitkan beberapa hari yang lalu aku menjadi Bae Joohyun yang berbeda. Aku lebih senang berdiam diri di kamar di temani dengan album foto mantan suami keparat yang sialnya hati dan pikiran ku masih saja tertuju pada pria bajingan itu. Jadi, aku hanya bertanya-tanya pada diri ku kenapa Baekhyun tega melakukan hal ini sambil menatap foto pria itu tajam.

Tidak heran lagi, terkadang aku mencoret wajahnya dan mengumpat kasar. Seingatku, aku tidak pernah mengumpat sebelumnya tetapi setelah kejadian miris itu aku semakin menggila. Tidak bisa tidur, tidak mau makan dan aku mulai membenci keramaian.

Bukankah aku terlihat menyedihkan?

"Chu-ya! Akan ku dobrak pintunya jika kau belum juga keluar dan menampakan wajahmu pada kami. Apa kau tidak mengerti perasaan keluargamu yang terus mencemaskan kondisimu? Apa kau ingat kapan terakhir kali kau makan?"

Ku dengar suara Jinyoung oppa yang meledak-ledak di luar sana. Tetapi respon tubuhku masih sama, aku tidak akan mau keluar dari dalam kamar ini. Aku sudah rela jika aku mati.

Kemudian batinku berbicara menanggapi pertanyaan Jinyoung oppa. Terakhir kali aku makan adalah seminggu yang lalu, sejak pernikahan sial itu aku tidak pernah lagi mengetahui apa yang ibuku masak.

Jangan salahkan aku tapi salahkan 'mengapa aku harus bertemu dengan pria itu lalu jatuh cinta dengannya dan dinikahkan dengannya hingga cintaku semakin menggila terhadapnya.'

"Yak, Bae Joohyun! Kau tidak mendengarku? Baiklah, akan aku hancurkan pintu ini, lihat saja!"

Hatiku bergejolak menahan sesuatu yang rasanya ingin aku luapkan.

"Hana, Dul--"

"HENTIKAN, PERGI DARI SANA! AKU TIDAK MAU BERTEMU SIAPA PUN. JANGAN GANGGU HIDUPKU! AKU MOHON BIARKAN AKU SENDIRI!" Aku berteriak membalas tindakan menyebalkan yang akan Jinyoung oppa lakukan. Emosi yang sedari tadi aku pendam akhirnya tercurahkan juga.

"Tetapi Chu-ya, kami disini sangat khawatir padamu." Suara Jinyoung oppa melembut dan indra pendengaranku tidak lagi mendengar pintu yang di gedor.

"Aku akan baik-baik saja jika kalian tidak mengganggu ku. Jadi, sekarang juga aku ingin kalian pergi dan jangan pernah ganggu aku dalam beberapa hari ini." Aku menutup wajahku dengan telapak tangan. Tidak lama setelahnya aku bangkit dari posisiku.

Mataku membulat sempurna saat Jinyoung oppa mendobrak pintu kamar ku dan membawa Baekhyun yang sudah berantakan penampilannya, tidak jauh berbeda dari penampilan Jinyoung oppa.

Dapat ku simpulkan mereka baru saja bergelut satu sama lain.

"Setidaknya kau harus membuat adikku makan sialan! Lihat, lihat yang kau lakukan pada Joohyun!" Rahang Jinyoung oppa mengeras bersamaan dengan dua tangannya yang mencengkeram kemeja Baekhyun kemudian menyudutkannya.

"Oppa, hentikan semua kekacauan yang kau perbuat. Apa kau tidak mengerti mau ku? Jika kau membawanya kemari itu sama saja membuatku--" Aku tertunduk lesu dan tidak sanggup mengatakan isi hatiku.

Untuk berbicara saja terasa sulit karena aku belum ada makan sama sekali sejak kejadian 'hari itu'. Aku hanya bisa menangis dalam diam.

"Aku memberimu waktu 1 jam untuk mengubah adikku menjadi Joohyun yang pernah aku kenal. Jika tidak, maka aku akan membunuhmu!" Keheningan terjadi lagi dan lagi diantara kami sejak terakhir kalinya terdengar suara bantingan pintu yang di buat oleh Jinyoung oppa.

The Best Choice [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang