Pria itu merupakan kebahagiaanku. Dia membawa kabar gembira bahwasanya kebahagiaanku akan datang. Yeah, sebentar lagi.
🔺🔻🔺🔻🔺
Kandungan yang semakin besar ini membuatku merasa bahagia namun terselip rasa cemas yang berlarut-larut. Aku mengusap perutku di Pagi yang cerah ini. Di tempatku berdiri aku menyadari telah banyak waktu yang ku habiskan bersama calon bayiku tanpa Ayah kandungnya.
Sembilan bulan usia kandungan ini, hanya sedikit saja aku bertemu dengan Baekhyun. Itu pun sudah sangat lama dan kenyataannya akhir-akhir ini aku belum melihat wajahnya. Entah tidurnya nyenyak atau tidak, sakitkah dia, dan kami terjebak miss communication karena perhatian berlebihan Sehun.
Bodyguard menyebalkannya itu tidak bisa membuatku beraktivitas bebas.
Sekarang dia datang bertatap muka denganku. Senyumannya sama sekali tidak membuatku luluh tapi kebohongan ini harus di lanjutkan agar Sehun terus menaruh perhatian dan rasa percayanya padaku. Tapi sampai aku matipun ku rasa Sehun tidak akan menceritakan jati diri keluarganya padaku.
Hingga saat ini aku belum mampu mengorek informasi apapun untuk meringankan rasa penasaran Baekhyun.
"Sayang, izinkan aku bekerja, ya? Hari ini saja," mohonku memelas cute. Tatapan Sehun yang sedikit datar membuatku menyerah dan kembali menatap pemandangan yang tidak membuat hatiku merasa lebih baik.
"Kau tidak memikirkan usia kandunganmu? Bagaimana jika sesuatu terjadi?" ujar Sehun cemas kemudian menempelkan bibirnya pada perutku yang sudah membuncit sempurna. Dia mengelus permukaannya kemudian tersenyum layaknya orang gila.
"Aku terharu sekali, sebentar lagi bisa menjadi seorang Ayah," ujar Sehun sumringah kemudian mensejajarkan diri dengan tinggiku meskipun kenyataannya dia lebih tinggi. Aku hanya tersenyum kecut membuatnya mengusap lembut rambutku dan memelukku erat.
"Bersabarlah, setelah melahirkan dengan selamat kau masih bisa bekerja," ujar Sehun bergairah, namun nyatanya aku hanya bisa mengumpat dalam dekapannya karena merasa bosan setiap kali harus merasa kesepian. Sesekali aku memikirkan bagaimana caranya bisa bertemu dengan Baekhyun.
Aku menghela nafas berulang kali ketika mengantarkan Sehun untuk pergi bekerja. Ia mencium keningku sejenak ketika langkah kami terhenti di ambang pintu kemudian berpamitan sembari berkata, "Nanti malam aku akan mengajakmu ke kantor. Berdandan lah yang terbaik untuk ku, Sayang." Sehun melambaikan tangannya, aku hanya tersenyum terpaksa mengantarkan kepergian mobilnya dari perkarangan rumah.
Tepat setelah menutup pintu aku bingung harus melakukan hal apa yang bisa membuatku senang.
Setibanya di kamar aku bercengkerama seorang diri sembari mengelus perutku dan bercanda dengam calon bayiku.
"Apa kau tidak merindukan appa-mu?" bisikku padanya. Setelahnya hanya keheningan yang menyelimuti hatiku. Aku berusaha merebahkan diri kemudian memutuskan untuk istirahat, akan tetapi suara ketukan pintu dari kamarku berhasil membuatku beranjak dari posisiku.
Melihat kehadiran Wendy dan Chanyeol membuatku setidaknya merasa sedikit bisa tersenyum tulus. "Bagaimana caranya kalian bisa masuk ke sini?" Aku menatap mereka penuh selidik pasalnya ini adalah rumah Sehun.
"Aku hanya bilang ingin berkunjung karena aku adalah temanmu, para bodyguard itu mengizinkan kami." Chanyeol yang menggendong Seung Hoon menatapku cengengesan.
"Sekarang adalah waktunya bermain." Wendy mengedipkan satu matanya kemudian melarikan diriku bersamanya.
Namun, tidak semudah itu setelah beberapa bodyguard Sehun menghentikan langkah Wendy yang membawaku dengan tergesa-gesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Choice [✔]
FanficSebelumnya aku tidak pernah membayangkan di waktu beranjak dewasa, aku akan mendapatkan hadiah pernikahan yang sulit. Bukan pernikahan normal seperti hal biasanya di lakukan dua orang insan yang saling mencintai, bahkan aku tidak bisa memberikan cin...