Tidak ada yang bisa menduga perasaan Wang Eun yang begitu senang karena perkataanku. Dia memberontak di gendongan Baekhyun dan ingin merasakan gendonganku. Dia menatapku penuh rasa haru, matanya berkaca-kaca.
"Appa, benarkah ini eomma Wang Eun?" tanyanya polos sambil menatap Baekhyun yang tatapannya terpaku padaku. Sejujurnya aku takut Baekhyun akan marah setelah melihat ekspresi datarnya.
Baekhyun mengambil ponsel di dalam sakunya dan memperlihatkan pada Wang Eun sebuah foto, "Ini adalah eomma."
Mataku menatap lekat-lekat wajah yang tidak memiliki perbedaan dengan wajahku.
Tatapan Wang Eun beralih padaku seraya mengusap seluruh permukaan wajahku. Tatapan sendunya mengeluarkan setitik air mata. "Jangan pergi kemana-mana lagi, eomma!" isaknya keras.
Tangis Wang Eun berubah menjadi sebuah kebahagiaan. Dia meminjam telepon Baekhyun kemudian membawanya pada teman-temannya dan dengan bangga memperkenalkanku sebagai ibu yang cantik.
Merasa bajuku di tarik pelan, spontan aku menoleh dan menemukan Seung Hoon yang matanya sembab. Dia mengerucutkan bibirnya, "Kenapa berbohong bahwa imo adalah orang lain? Syukur saja ini adalah imo-ku!" isak Seung Hoon tertahan. Aku hanya tersenyum tipis sambil mengusap lembut kepalanya kemudian menyeka air mata yang berserakan di sekitar wajahnya.
Aku menatap kepergian Seung Hoon yang hendak bermain bersama Wang Eun kemudian menoleh saat tanganku di tarik lembut oleh Baekhyun yang kini menatapku mengintimidasi.
"Kau tidak bisa seenaknya memberi Wang Eun harapan. Kau tahu sendiri apa resikonya nanti!" celoteh Baekhyun dengan nada yang sedikit tinggi.
"Belum lagi masalah tunanganmu," tekan Baekhyun frustasi. Aku berusaha bersikap semuanya baik-baik saja.
"Masalah itu aku sudah memikirkannya," ujarku sedikit ragu kemudian tersenyum renyah.
"Aku hanya tidak ingin melihat Wang Eun begitu sedih. Semua kebaikanmu mungkin bisa aku balas dengan pengorbanan ini," ujarku sambil menatap Baekhyun serius. Pria itu menghela nafasnya berat, "Memangnya kau sanggup? Bersiaplah mulai hari ini kau akan di anggap sebagai Bae Joohyun setiap saat!" lirih Baekhyun sembari menekankan maksud perkataannya.
"Aku harap aku sanggup," ujarku tersenyum kikuk sambil mengusap tengkuk leher dan menunduk lesu. Apakah keputusanku ini benar-benar adalah yang terbaik?
"Satu permintaanku, tolong jangan pernah sakiti Wang Eun," pinta Baekhyun dengan mata yang berkaca-kaca sambil menundukkan kepalanya sekedar meluapkan stres. "Aish!" gerutunya. Setiap pria tidak ingin siapapun melihat air matanya, kan? Aku menatap Baekhyun yang kini rapuh, tanpa sadar tanganku bereaksi untuk memeluk Baekhyun. "Jangan menangis, aku merasa bersalah melihat hal ini," ujarku pelan.
Mataku terbelalak kaget menyadari situasi yang didasari atas kecerobohanku. Aku menahan malu karena terlanjur memeluk Baekhyun.
"Omo! Joohyun-ah~!" Suara gemuruh disekitarku berhasil menjadi alasan untuk menjauhkan diri dari Baekhyun, kemudian aku menoleh memperhatikan seorang wanita paruh baya yang menangkup kedua pipiku dengan tatapan linglung. "Syukurlah, akhirnya doa eomma selama ini terkabul. Memang, tidak ada satupun yang ingin kehadiranmu lenyap begitu saja! Jauh di dalam lubuk hati ini, kau pasti akan datang," ujarnya tertahan karena isakan tangis yang sudah terdengar.
Sejak bertemu dengan keluarga ini, aku selalu di hantui oleh rasa bersalah yang besar. Mereka selalu menganggapku sebagai Joohyun. Aku hanyalah seorang wanita bernama Bae Chu Ya yang sangat membutuhkan ingatanku segera pulih.
"Eomma," rengek Baekhyun pelan dengan raut wajah frustasi menarik pelan lengan wanita yang berada dihadapanku, otomatis otot-otot pipiku kembali bergerak bebas. Betapa terkejutnya aku mendengar Baekhyun memanggil ibunya sehingga tatapanku mengikuti gerak-gerik wanita yang begitu histeris saat melihatku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Choice [✔]
FanfictionSebelumnya aku tidak pernah membayangkan di waktu beranjak dewasa, aku akan mendapatkan hadiah pernikahan yang sulit. Bukan pernikahan normal seperti hal biasanya di lakukan dua orang insan yang saling mencintai, bahkan aku tidak bisa memberikan cin...