[11] Hukuman

11.3K 449 2
                                    

11:: Hukuman

"Aku ngga punya banyak kata untuk mencintai kamu, kayak awan yang bisu, cuma bisa kamu liat tapi selalu bikin kamu teduh"

-Cinta dibalik Awan.

•••

We don't talk anymore - Charlie Puth ft. Selena Gomez


"PAGI Mom" ucap Nats yang sudah lengkap dengan atribut dan seragam Bibang yang melekat pada tubuh rampingnya itu.

"Morning too dear" balas Giselle sambil menuangkan susu vanilla pada gelas Nats.

Perempuan itu lalu duduk manis dikursi meja makan dan tersenyum menatap Giselle dan juga kakak kembarnya itu.

"Pagi twins" sapa Nats lagi

"You too" balas El sambil melahap sereal coklatnya.

"Kenapa senyum senyum? Menang lottre lo?" Sahut Al sambil melahap roti selainya yang baru saja dibuatkan Giselle. Karena anak laki-laki itu memang tidak terlalu menyukai sarapan dengan sereal.

"Lagi seneng aja haha" jawab Nats sambil meneguk susu vanillanya. Moodnya hari ini sedang baik nampaknya.

"Seneng gara gara gue sama Al masuk Bibang kan?" Ucap El sambil menatap adiknya itu.

Yap! Ini memang hari pertama Al dan El dinyatakan resmi menjadi siswa SMA Bina Bangsa. Seharusnya mereka sudah mendaftar satu bulan yang lalu. Tapi ternyata waktu mereka saat itu terbentur dengan jadwal shooting ftv mereka di Jogja.

"Biasa aja gue" balas Nats sambil memutar bola matanya malas.

"Nats mau sarapan pake apa?" Tanya Giselle yang baru saja kembali dari arah dapur.

"Ngga ah Mom. Ntar disekolah aja, ngga keburu soalnya" jawab Nats.

"Yaudah sih berangkat yuk" ajak Nats pada kedua kakak kembarnya itu.

"No, breakfast dulu baru berangkat" ucap El dengan nada serius.

"Tapi-" perkataan Nats langsung disambar begitu saja oleh Al.

"Lo tuh punya maag ya dek. Jaga pola makan lo" tambah Al dengan nada sarkatik menatap Nats. Adiknya itu emang keras kepala.

"Tuh dengerin kata abang kamu Nats" sahut Giselle sambil memberikan semangkuk sereal coklat sama halnya dengan El.

"Yaudah sih iya-iya. Nats makan nih" balas Nats sambil menghembuskan napasnya kesal lalu mulai menyuapkan sereal itu kedalam mulutnya.

Tak dapat dipungkiri jika gadis itu merasa bahagia saat ini, memiliki seorang ibu dan juga dua kakak laki-lakinya yang sangat memperhatikan apalagi menyanyanginya. Tapi sayangnya ayahnya tak ada disini dikarenakan ayahnya itu sedang menanggani perusahaan mereka yang berada di Jepang.

Setelah kurang lebih sepuluh menit ketiga remaja itu mulai bangkit dari bangku masing-masing dan memutuskan untuk berangkat ke sekolah setelah sebelumnya mereka mencium kedua pipi Giselle.

•••

TAK lebih dari lima belas menit  sebuah mobil sport warna putih itu akhirnya terparkir dengan rapi diarea parkir Bibang.

Just Be Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang