[33,5] Side Story Fea - Jiwa yang rapuh

7.1K 332 0
                                    

33,5 : Side story Fea- Jiwa yang rapuh

"Tertawa adalah cara paling ampuh untuk memasang topeng baik-baik saja." - Fea

Ramain vommentsnya ya. Jangan jadi sider mulu  😋

• • •

Faded - Alan Walker


JAM pelajaran kali ini adalah matematika dengan Bu Tere sebagai guru pengajar yang terkenal paling killer seantero Garuda Nusantara, begitu kata siswa siswi.

Kebanyakan saat pelajaran Bu Tere kelas menjadi hening, karena guru yang satu itu memang teliti sekali melihat suasaan kelas. Ada yang ngobrol sedikit saja sudah pasti dijamin akan menjawab soal yang super njelimet di papan tulis, atau paling mentok ya kena omelan mautnya Bu Tere yang panjangnya sudah seperti jalan raya anyer panarukan saking panjangnya.

Fea hanya menatap sekilas kearah belakang tepat dipojok kelas, matanya sempat bertubrukan dengan pemilik mata pekat teduh itu. Iya sejak kejadian itu Nats lebih memilih duduk dengan Samudra ketimbang dengan dirinya.

Fea lalu menenggelamkan kepalanya diatas lekukan tangannya yang berada diatas meja. Baru mau memejamkan matanya sebentar suara seseorang sudah menginterupsinya. Sial, dia benaran lupa kalau sekarang sedang berada dalam kelas Bu Tere. Mampus.

"RAFFLERINA LAFEA!" iya benar itu memang suara lengkingan dari guru yang berusia empat puluh tujuh tahun tadi.

Mendengar hal itu membuat Fea terduduk dengan tegap lengkap dengan wajah piasnya.

"Eh, ibu." ucap Fea sambil tersenyum kecil menatap guru matematikanya yang tengah menatap matanya tajam.

"Maju kamu, dan kerjakan soal di papan tulis. Sekarang!" ucap Bu Tere dengan tegas.

"Mampus, lo Fe." Gumam gadis itu.

Dengan perlahan dan ragu gadis blasteran Spanyol itu segera melangkah maju dan menatap soal yang super duper njelimet di papan tulis dengan tangan bergetar. Otaknya terus memutar untuk mencari jawaban.

Tapi tiba-tiba rasa mual langsung melanda Fea, mendadak tubuhnya lunglai dengan spidol papan tulis yang terjatuh dari genggamannya. Dia benaran mual saat ini.

"Bu saya izin ke toilet!" Fea langsung berlari begitu saja dari kelas yang mendadak bingung dengan apa yang terjadi dengan perempuan itu.

Masa iya Fea sampai mual begitu hanya dengan melihat deretan angka dipapan tulis ditambah dengan rumus njelimet yang bikin kepala puyeng rasanya.

Nats yang melihat itu lalu menyengol lengan Samudra pelan, "Dia sakit?" tanyanya.

Samudra mengendikan bahunya tanda tak tau, "Ngga tau. Palingan keburu kebelet gara-gara ngeliat soal begituan."

"Masa sih?"

"Udah deh mending diem dari pada di suruh ngerjain soal begituan. Mumet gue," ucap Samudra sambil cengengesan membuat Nats mendengus pelan.

• • •

SETELAH kejadian tadi di sekolah yang membuat Fea merasa mual perempuan itu makin khawatir saja terlebih akhir-akhir ini nafsu makannya bertambah dan kadang tak terkontrol.

Seperti menginginkan sesuatu yang aneh dan dan sulit dicari saat malam dan satu lagi dia semakin gelisah saat tanggal menstruasinya melorot selama empat minggu ini.

Antara aneh dan tidak yakin Fea selalu bingung selama empat minggu ini memikirkan apa yang seharusnya tidak dia pikirkan sekarang. Entah semuanya itu membuatnya takut akhir-akhir ini.

Just Be Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang