[20] Sebuah Pernyataan

9.7K 375 3
                                    

20 :: Sebuah Pernyataan

"Cinta rumit ya? Gue suka sama dia tapi dia sukanya sama orang lain. Kalo aja ngelupain dia semudah membalikan telapak tangan, mungkin gue bakal beralih ke elo yang jelas-jelas suka sama gue." - Fabian Lazuardi.

"Kalo aja lo dateng satu detik lebih cepet dari pada dia. Mungkin gue bisa menata hati dan memupuk perasaan gue ke elo." Nats Lacrymoza.

"Gue ada disamping lo saat itu. Tapi kenapa lo ngga ngeliat gue? Kenapa lo malah ngeliat dia? Orang yang jelas-jelas ngga ada perasaan lebih ke elo." - Larrisa Claudya.

• • •

I Know What You Did Last Summer - Shawn Mendes ft. Camila Cabello

"MAU sampe kapan lo mengharapkan sesuatu yang ngga mungkin, Kak?" Ucap Risa sambil menepuk bahu Fabian saat cowok itu berhenti satu rak tepat dibelakang sepasang remaja yang laki-laki tengah menguncir rambut yang perempuan didalam perpustakaan ini.

"Lo? Bikin kaget gue aja," ucap Fabian sambil menatap penampilan gadis manis dengan mata bulat menggemaskan dan rambut hitam sebahunya itu.

"Makanya jangan suka melamun, Kak. Bahaya kalo ada setan," bisik gadis itu sambil terkekeh seolah lupa jika tujuannya keperpus sekarang adalah menggembalikan puluhan buku astronomi yang berada direngkuhannya saat ini.

"Ada aja ada lo," balas Fabian sambil terkekeh mendengar candaan gadis itu.

"Aja ada ada kali."

"Ada ada aja yang bener, Risa." Fabian menjawabnya setelah melihat bordiran nama yang terletak pada seragam gadis itu.

Risa sempat tersentak saat mengetahui Fabian sempat membaca namanya yang tercetak pada name tagnya, "Hahaa..iyain aja," dan itu untuk pertama kalinya Fabian mengucapkan namanya.

"Eh, sini biar gue bawain bukunya," ucap Fabian yang baru menyadari jika gadis itu membawa setumpuk buku tebal sendirian, "Kemana sih temen-temen cowok lo yang lain?"

Risa sempat menatap Fabian dengan terkejut saat cowok itu mengambil buku-buku astronomi tadi dari tangannya, "Gue kan juga laki. Strong gue mah," balasnya sambil mengangkat lengannya seolah menunjukan ototnya ada Fabian. Padahal tak ada sama sekali.

"Lo tuh aneh ya," ucap Fabian sambil berjalan menjauh dari sepasang remaja tadi yang belum menyadari kehadiran mereka berdua.

"Ih..ngatain segala," kekeh Risa sambil berjalan disamping Fabian, "Udah deh Kak, biar gue aja."

"Sst..selain aneh lo bandel ya," ucap Fabian sambil berjalan kearah deretan buku-buku ips berada.

"Pantesan ya, Kakak punya banyak fans. Baik banget," puji Risa sambil membantu Fabian menata buku astronomi tadi dalam deretan rak buku setelah membubuhkan tanda tangan pada kolom tanggal mengembalikan buku, itung-itung bantu tugas Mrs. Hany- petugas perpus yang sekarang entah berada dimana.

"Berlebihan lo." balas Fabian sambil terkekeh.

"Berlebihan gimana hmm? Emang itu faktanya, Kak." Risa membalasnya sambil mengangguk pelan.

"Ya..terserah lo aja. Mmm..gimana kalo sebagai ucapan terima kasih gue. Lo gue traktir deh," tawar Fabian sambil menaik turunkan alisnya.

"For what? Harusnya gue yang bilang makasih lah. Kan lo yang udah bantuin gue, Kak."

Just Be Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang