60 :: Rumit dalam Luka
"Boleh dong gue mengutas bahagia dengan yang lain, sama halnya dengan lo?" - Risa.
"Kenapa rasanya begitu sakit ketika melihat tawanya hadir karena sosok lainya?" - Fabian.
"Untung hati gue itu buatan Tuhan, tahan banting. Bukan buatan Cina yang gampang retak." - Tara.
"Gue benci selalu terjebak dalam luka begini. Gue ingin memperbaiki tapi kenapa lo terus menjauh? Gue capek, sakit, dan sesak rasanya. Hati gue mati rasa kecuali sama lo." - Arsya.
"Aku hanya bisa terdiam dibalik rajutan aksara ini tanpa anggan untuk meminta kembali. Mencoba ikhlas itu lebih baik ketimbang memperjuangkan hal yang sudah tak mungkin membaik. Sakit tapi aku mencoba melepas. Aku rindu kamu, tapi kamu rindu dia. Simpel tapi efeknya ngga simpel." - Catatanatcha
Kalau kalian baca Detak Memori, kejadian disini itu lebih cepet karena Just be Mine itu sudah jalan duluan.
Jadi kalau kalian baca, anggap aja kayak kilas balik hubungan mereka. Oke, milea?
Jangan lupa follow ig @officialnatchadiary
Yaudah selamat menikmati kisah mereka. Enjoy JBM :)
-Just be Mine-
"TAR, mau sampai kapan sih gini terus tuh?" Tara mendengus sembari melangkah menjauh dari Arsya yang dengan kalemnya mengikutinya di belakangnya begini.
Sial atau tidak namanya saat Tara tadi baru saja keluar dari dalam toilet dia berpapasan dengan Arsya begini, bodohnya lagi dia salah mengambil arah yang ditujunya.
Tara tanpa sengaja melangkahkan kakinya justru ke arah koridor yang menuju lab IPA yang sudah tidak dipakai. Alhasil sepi banget jadinya. Tara merutuk karena hal itu.
Kenapa sih dia jadi goblok banget kalau berhadapan sama Arsya gini?
"Tar." Yang Tara tau detik selanjutnya ketika Arsya menarik tangannya dengan begitu kuat, langkahnya berputar dan entah bagaimana ceritanya kepalanya sudah di dekap lengan Arsya dalam hangat pelukannya.
Iya Arsya menariknya jatuh dalam pelukannya, tepat pada dada bidangnya begitu. Tara hanya bisa membeku, mendengar debaran jantung Arsya yang terasa begitu nyata dalam telinganya.
Arsya berdebar kencang, karena refleks atau karena dia?
Yang pastinya jantungnya juga ikut berdebar tanpa alasan yang jelas. Pelukan ini, Tara begitu merindukannya. Hangat dan membuatya nyaman. Dulu, sebelum rasa benci itu menerbangkan egonya menjadi begitu tinggi.
Tara hanya bisa diam saja. Tangannya masih menggantung di balik punggung tegap Arsya, cowok itu begitu hangat mendekapnya. Seolah dia juga begitu merindukan memeluk Tara begini. Arsya memejamkan matanya, menempelkan pipinya diatas puncak kepala Tara yang lebih pendek dari pada tubuh jangkungnya.
"I miss you so bad, Tara Felicia."
Suara lembut dan dalam khas seorang Arsya itu menyapa hangat pendengarannya. Suara yang begitu disukainya sejak dulu, Tara seolah bisa merasakan cinta yang nyata dalam nada suara itu. Dulunya dia begitu berpikir demikian..
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Be Mine
Fiksi RemajaJust Be Mine "Just stay here don't go"- a teen fiction by Natchadiary Alur kehidupan Nats, seorang model yang tengah menjadi perbincangan hangat remaja dimedia social berubah saat dirinya bertemu dengan Harris, ketua badboy Bibang dengan sejuta aura...