14 :: Welcome Miss Lazuardi
"Aku tak mengerti dengan jalannya logikaku saat ini, membiarkanmu hadir dalam sudut terbeku dalam jiwaku yang tak pernah tersentuh."-
Harris A. Lazuardi•••
Let Me Love You - Justin Bieber ft. Dj Snake
KRIIINGG! Kriing!
Bel masuk seusai istirahat sudah berbunyi kurang lebih lima menit yang lalu. Tapi kelima gadis itu masih saja setia duduk dikelas 11 IPA-1. Sekedar bergurau dan membicarakan hal yang tidak penting.
Misalnya, siapa sih yang pertama kali jadi model atau artis di Indonesia?
Atau siapa sih yang pertama menciptakan alat make up?
Brraakkk!
Suara pintu kelas yang dipaksa dibuka secara kasar dari luar membuat segelintir siswa yang ada disana mengalihkan pandangan mereka kearah datangnya suara gaduh itu.
Disana, tepat didepan pintu ruang kelas nampak tiga orang siswa yang berdiri diantara pintu itu. Harris, dengan gaya angkuhnya sambil memasukan tangannya didalam saku celana hitamnya dengan Arsya dan Damar yang tegah memasang cengiran bodoh mereka.
"Hai?!" Kata Damar sambil melambaikan tangannya kedalam kelas yang membuat beberapa siswi yang berada disana jejerit seketika.
"Anju tp-tp terus aja lo jing!" Ucap Arsya sambil mengeplak belakang kepala Damar dengan kencang.
"Sakit begok!" Balas Damar sambil mengusap hasil karya Arsya barusan, "Takut kalah pamor lo sama gue?" Cibir Damar
"Najis! Gantengan juga gue." Arsya membalas cibiran Damar sambil menyugar rambut cokelat acak-acakannya
"Terserah lo. Tapi kalo masalah imut jelas gue yang paling imut," ucap Damar sambil menaik turunkan alisnya.
Arsya memutar bola matanya malas menanggapi sohibnya ini "Bodo amat jing."
Jengah mendengar adu mulut antara Damar dan Arsya membuat Harris langsung masuk begitu saja kedalam kelas itu.
"Anjiiir gegara lo, temen lo marah noh," ucap Damar sambil menunjuk Harris, "Tungguin dedek bang!"
"Cot!" Cibir Arsya sambil menarik bahu Damar dan merangkulnya, "Alay lu banci thailand," lanjutnya sambil mengacak rambut Damar membuat anak laki-laki itu mencak-mencak berusaha mengenyahkan tangan Arsya yang masih setia mengunyel-ngunyel rambutnya.
"Kampret lo, Babi!" Ucap Damar setelah terbebas dari rangkulan maut Arsya dan merapikan rambutnya kembali, "Tunggu anjiir!" Lanjutnya saat Arsya mengikuti langkah Harris yang masuk kedalam kelas ini.
"Gue mau bicara sama lo," kata Harris dengan nada dingin ketika sudah berada tepat dihadapan meja Nats.
"Lah, itu udah ngomong," balas Nats acuh sambil sibuk berkutat dengan ponselnya.
Melihat pernyataannya yang diacuhkan Nats membuat Harris geram. Dan dengan sekali sentakan cowok itu berhasil merebut ponsel pintar itu dari genggaman tangan Nats.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Be Mine
Ficção AdolescenteJust Be Mine "Just stay here don't go"- a teen fiction by Natchadiary Alur kehidupan Nats, seorang model yang tengah menjadi perbincangan hangat remaja dimedia social berubah saat dirinya bertemu dengan Harris, ketua badboy Bibang dengan sejuta aura...