44 :: Tanpa Kata
"Gue benci mengakui kalau perasaan rindu itu menyelinap. Dan alasan itu adalah elo." - Nats Lacrymoza.
"Gue rindu. Gimana dengan elo sendiri?" - Harris.
"Dalam diam gue benci mengutarakan ketika rasa hampa itu lagi dan lagi menyergap batin gue. Ketika dia dengan terang-terangan mengacuhkan hadirnya gue." - catatan author untuk dia. Sang tema dalam cerita ini.
BTW ADA YANG KANGEN NGGA LAMA NGGA UPDATE?? RAMAIN VOMMENTS BAKAL UPDATE LAGI
KALAU BISA KOMEN YANG BANYAK YA GUYS. HEHEHE NANDA MAKSA😄😄
-Just be Mine-
SUASANA BiBang kali ini sangat ramai sekali. Di tambah dengan stand-stand yang berada di sana. Kelima cewek itu lantas berjalan beriringan setelah keluar dari parkiran mobil yang sangat padat detik ini.
Pasalnya tidak hanya siswa-siswi BiBang yang berada di sini, tapi banyak juga murid dari SMA tetangga. Memang jadwal perlombaan hari ini adalah Futsal, solo, tari tradional, modern dance dan band. Itu yang mereka lihat ketika melintasi mading tadi.
"Ih gila cogan dimana mana kalau ini mah." Tara memekik heboh membuat Risa dengan sayangnya mendaratkan keplakan tangannya di kepala Tara. "Ish sakit bego!"dengusnya sembari mengusap pelan kepalanya.
Risa mencibir. "Lagian elo punya mata aja cacingan kayak ngga pernah ngelihat cowok bening dikitan aja."
"Biarin. Sirik aja lo." Tara membalas dengan nada sinisnya yang membuat Risa mendengus pelan.
"Ih, najis banget gue sirik sama elo."
Nida yang melihat itu jadi berdecak sendiri. "Lo berdua ribut mulu ngga dimana-mana. Heran deh gue."
Ulli tertawa pelan mendengar perdebatan ketiga sahabatnya itu. "Udah deh ujung-ujungnya malah jadi bacotan lagi." ujarnya berusaha menengahi.
Nats sendiri hanya menggelengkan kepalanya sembari mengulum senyumannya. Heran saja, punya teman kok ribetnya kayak begini. "Udah deh biarin aja si Tara berimajinasi."Nats terkekeh geli. "Yuk Tar, cari sama gue aja."
Tara tersenyum lebar lantas merangkul bahu Nats. "Ayok gue mah!" Balasnya dengan nada antusiasmenya.
"Cuskan, Tar. Lumayan banyak cogan di sini." Nats membalas sembari menatap ke sekelilingnya. Banyak cowok ganteng yang berseliweran disana.
Melihat tingkah Nats membuat Risa menepuk lengan cewek itu pelan. "Maruk amat sih lo sudah punya pacar cogan, masih aja kurang." Risa membalas. "Ketahuan dia aja baru nyaho lo," kekehnya.
Nats mengerucut sebal. "Lah bodo amat. Gue jomblo ini, sewot aja lo tangtop tapir," balasnya dengan nada kesalnya sembari menoyor pelan kepala Risa.
Cewek berambut hitam sebahu itu lantas mendengus kesal. "Sumpah ya, gue rasanya pengen ngejitak kepala elo, ish daleman piranha." Risa membalas dengan nada gemasnya yang membuat Nats berdecak.
"Udah deh malah ribut. Kuy ah ke tempatnya Damar." Nida menyela sebelum Nats membalas. "Udah mau mulai kayaknya acaranya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Be Mine
Teen FictionJust Be Mine "Just stay here don't go"- a teen fiction by Natchadiary Alur kehidupan Nats, seorang model yang tengah menjadi perbincangan hangat remaja dimedia social berubah saat dirinya bertemu dengan Harris, ketua badboy Bibang dengan sejuta aura...