[34] Peduli

6.6K 436 4
                                    

34 :: Peduli

"Gue heran sejak kapan gue peduli dengan dia." - Dia laki-laki

Till It Hurts - Yellow Claw ft. Ayden

• • •

"TUNGGU!" Seru Fabian saat melihat seorang perempuan dengan wajah asianya hendak keluar dari ruang osis saat ini.

Nida, iya perempuan itu sempat terkejut saat mendapati Fabian tengah memanggilnya kini. Dia lalu menoleh kearah Fabian yang tengah melangkah kearahnya. "Kenapa, Kak?" tanyanya.

Fabian mengacak rambut hitam pekatnya pelan, "Lo Nida temennya Risa bukan?" tanya Fabian membuat Nida menganguk pelan.

"Iya."

Fabian menatap Nida dengan pandangan ragu sambil mengigit bibir bawahnya pelan, "Risa hari ini ngga berangkat ya?" Fabian memang ingin bertanya mengenai absennya gadis yang akhir-akhir ini gencar mendekatinya itu.

Nida sempat tertegun mendengar Fabian menanyakan tentang sahabatnya yang selama ini menyukai ketua osis sekaligus kakak tingkatnya ini, "Iya, Kak. Risa katanya lagi sakit makanya ngga berangkat." jelas Nida.

Fabian tersenyum kecil dengan hal itu, "Oh, oke thanks."

Nida menganguk mengiyakan lalu mengulas senyuman lebarnya, "Sama-sama. Yasudah gue duluan ya, Kak." ucap Nida sambil melangkah menjauh dari Fabian yang masih setia saja bersandar pada dinding ruang osis.

Satu senyuman lebar terhias dibibir Nida saat itu. Fabian sudah mulai peduli pada Risa.

• • •

KELAS Fabian hari ini baru saja selesai dengan pelajaran olahraga. Membuat dia dan Gabriel memutuskan untuk duduk ditepi lapangan sembari melepas penat setelah tadi mereka bermain futsal.

Gabriel menatap Fabian dengan pandangan heran, tidak biasanya anak laki-laki itu hanya diam begini, "Fab lo kenapa deh? Sariwan? Bibir pecah-pecah? Apa panas dalam nih?" tanya Gabriel sambil membuka tutup botol mineralnya.

Fabian hanya diam sambil mengeleng.

"Lah terus kenapa? Gue rada aneh kalau lo diam-diam menghanyutkan gini," kekeh Gabriel.

Fabian mendengus kecil karena hal itu, "Risa sakit."

Gabriel yang sedang meneguk air mineralnya saat itu sempat terkejut dengan pernyataan Fabian barusan. "Sejak kapan lo peduli dengan dia?"

Fabian menolehkan kepalanya kearah Gabriel yang duduk disebelahnya, "Gue cuma bilang dia sakit."

Gabriel menatap Fabian dengan  pandangan menyelidik lalu detik selanjutnya anak laki-laki itu memasang senyuman miring diwajahnya kearah Fabian, "Iya gue tau. Tapi kan gue nanyanya sejak kapan Fabian Permana Lazuardi peduli dengan seorang Larissa Claudya cewek cantik idola gue?" ledek Gabriel.

Fabian lalu menghadiahi Gabriel dengan jitakan dikepala cowok bermata minimalis itu, "Percuma gue cerita dengan elo, pit."

Gabriel terkekeh mendengar hal itu, "Sialan ngatain gue sipit." ucapnya dengan nada dibuat-buat kesal, "Btw nih ya, ada angin apa lo bisa kesambet peduli sama Risa gitu?"

"Siapa yang peduli sama siapa?"

Gabriel benar-benar ingin menyeduh Fabian dengan air hangat sekalian, "Kampretlah." cibir Gabriel.

Just Be Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang